Hubungan Kinerja Dengan Tingkat Stres Pada Tenaga Kesehatan Di Rsi Loano Kabupaten Purworejo

Authors

  • Ahmad Kurniawan Saputro Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Ratih Widayati Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Nina Anggraeni Noviasari Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.46799/jhs.v6i2.2680

Keywords:

Kinerja, Tingkat stres, Tenaga Kesehatan

Abstract

Penurunan kinerja tenaga kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Selain disebabkan oleh stres kerja yang meningkat, hal ini juga disebabkan oleh berkurangnya jam kerja dan sistem bekerja dari rumah. Stres kerja yang terjadi di pelayanan kesehatan disebabkan oleh pekerjaan yang semakin tinggi dan dituntut untuk bertanggung jawab dan tanggap dalam keadaan darurat, serta harus mengambil keputusan secara terburu-buru yang menyebabkan tekanan lebih besar pada tenaga kesehatan. Program Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (MKK FKUI) mencatat sebanyak 83% tenaga kesehatan di Indonesia mengalami sindrom burnout sedang dan berat, yang menyebabkan penurunan kinerja tenaga kesehatan. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Analisis statistik Spearman Rank sebagai analisis data yang digunakan. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,963 menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel kinerja dengan tingkat stres tenaga kesehatan sangat kuat. Arah korelasi dalam analisis variabel ini adalah negatif (-) dan memiliki nilai ρ sebesar 0,000 (ρ < 0,05). Terdapat hubungan antara kinerja dan tingkat stres tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam Loano, Purworejo. Semakin tinggi kinerja (baik), semakin rendah tingkat stres tenaga kesehatan.

References

Amir, H., & Ningsih, S. (2021). Keterkaitan Pendidikan dan Pelatihan dengan Peningkatan Kinerja Perawat di Ruang Melati RSUD Kota Kotamobagu. Jurnal IKBIS, 11(1), 344–348.

Analisis hasil survei dampak COVID-19 Terhadap Pelaku usaha jilid II. (2020). http://www.bps.go.id

Andriyani, J. (2019). Strategi Coping Stres Dalam Mengatasi Problema Psikologis. Jurnal At-Taujid.

Candraditya, R., & Dwiyanti, E. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan, Masa Kerja dan Tingkat Kebisingan Dengan Stress Kerja di PT.X. Jurnal Penelitian Kesehatan, 15(1), 1–9.

Chan, S., & Greca, L. (2020). Perceived Stress Scale (PSS). Encycl Behav Med, 1646.

Gatot, D., & Adisasmito, W. (2020). Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. Jurnal Makara Kesehatan, 9.

Giordano, F. (2005). Oxygen, oxidative stress, hypoxia, and heart failure. J Clin Invest, 115, 500–508.

Habibi, J., & Jefri. (2018). Analisis Faktor Risiko Stres Kerja Pada Pekerja di Unit Produksi PT. Borneo Melintang Buana Export. JNPH, 6(2), 50–59.

Hall, J. (2011). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (12th ed.). Elsevier Saunders.

Isnaini, A., Kusumastuti, I., & Wiji, I. (2021). Hubungan Antara Stress Kerja Dengan Kinerja Tenaga Kesehatan di Universitas Jember Medical Center. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 7(1), 22–26.

Koinis, A., Giannou, V., Drantaki, V., Angelaina, S., & Stratou, E. (2015). The impact of healthcare workers job environment on their mental-emotional health.Coping strategies: the case of a local general hospital. Health Psychology Research, 3(1), 12–17.

Kumajas, F., & Warrouw, H. (2019). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Rsud Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. J Chem Inf Model, 53(9), 1689–1699.

Liu, J., Zhu, B., & Wu, J. (2019). Job satisfaction, work stress, and turnover intentions among rural health workers: a cross-sectional study in 11 western provinces of China. BMC Fam Pract, 20(9).

Maryam, S. (2017). Strategi Coping: Teori dan Sumberdayanya. Jurnal Konseling Andi Matappa, 1(2).

Meutia, K., Alqorrib, Y., Fauzi, A., & Langi, Y. (2022). Pengaruh Usia Karyawan Dan Absensi Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan. JEMSI, 3(6), 674–681.

Nasrani, L. (2015). Perbedaan tingkat stres antara laki-laki dan perempuan pada peserta yoga di Kota Denpasar. Bagian Fisiol Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.

Nurcahyani, E., Widodo, D., & Rosdiana, Y. (2016). Hubungan Tingkat Stres Kerja Dengan Kinerja Perawat. Jurnal Care, 4(1), 42–50.

Riastri, A. (2020). Kinerja Tenaga Kesehatan di Era Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Perceived Stigma dan Pengetahuan Tentang Corona Virus dengan Kecemasan Sebagai Variabel Intervening. Univ 17 Agustus 1945, 9, 1–14.

Riberio, R., Marziale, M., Martins, J., Galdino, M., & Riberio, P. (2018). Occupational stress among health workers of a university hospital. Rev Gaucha Enferm, 39(65127).

Soeprodjo, R., Mandagi, C., & Engkeng, S. (2017). Hubungan Antara Jenis Kelamin Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat DiRumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara. Kesmas, 6(4).

Suci, I. (2018). Analisis hubungan faktor individu dan beban kerja mental dengan stres kerja. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 7(2), 220–229.

Vierdelina, N. (2008). Gambaran Stres Kerja dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengannya pada Pengemudi Bis Patas 9B. FKM UI.

Wijayanti, R., Hestiningsih, R., Yuliawati, S., & Kusariana, N. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan pada Tenaga Kesehatan saat Pandemi COVID-19 (Studi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 7(1), 465–470.

Yang, T., Guo, Y., Ma, M., Li, Y., & Tian, H. (2017). Job Stress and Presenteeism among Chinese Healthcare Workers: The Mediating Effects of Affective Commitment. Int J Environ Res Public Health, 14(9), 978.

Downloads

Published

2025-11-01