Jurnal Health
Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398 |
Vol. 3, No.11,
November 2022 |
Muliatul Jannah,
Endang Surani, Siti Nurjanah
Universitas Islam Sultan Agung Semarang Jawa Tengah, Indonesia
Email: muliatuljannah45@gmail.com, surani@unissula.ac.id, sitinurjanah56@std.unissula.ac.id
INFO ARTIKEL |
Abstrak |
Diterima |
Latar Belakang : Dalam masa nifas ini ibu nifas
akan |
28 Oktober 2022 |
mengalami banyak perubahan pada tubuh salah
satunya |
Direvisi |
involusi uterus yaitu proses kembalinya uterus dalam keadaan |
10 November 2022 |
normal seperti sebelum hamil. Pengurangan ukuran uterus pada |
Disetujui |
masa nifas kira-kira berlangsung selama 6 minggu, namun
lebih |
25 November 2022 |
cepat lagi bisa
diimbangi dengan cara melakukan Latihan |
Kata Kunci: |
senam nifas secara
rutin. Senam nifas
adalah suatu latihan
yang |
Pengetahuan; Ibu Nifas; |
akan dapat membantu pengembalian uterus kedalam
keadaan |
Pelaksanaan; Senam |
normal seperti sebelum
hamil setelah melahirkan , supaya aliran darah dapat
meningkat dan juga
lancar, sehingga Latihan |
|
senam nifas ini dapat mempengaruhi proses pengecilan rahim. |
|
Dengan senam nifas,
ibu akan diberikan beberapa gerakan- |
|
gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, |
|
terutama otot perut,
lutut, bokong, dan tungkai. dimana |
|
Gerakan-gerakan
tersebut mampu membantu pengembalian |
|
uterus kedalam keadaan normal supaya lebih
cepat. Selama |
|
masa kehamilan dan juga persalinan seorang ibu akan banyak |
|
mengalami perubahan pada
fisiknya, seperti dinding perut |
|
menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar |
|
panggul. Untuk itu senam nifas
bermanfaat untuk dapat |
|
mengatasi segala perubahan yang timbul pasca
melahirkan. |
|
Tujuan: Untuk menelaah lebih dalam tentang pengetahuan ibu |
|
nifas terhadap penerapan senam nifas yang terdapat kesesuaian |
|
dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan cara |
|
meriview beberapa penelitian. Metode: Tinjauan ini |
|
menggunakan beberapa sumber
meliputi studi pencarian |
|
sistematis terkomputerisasi yang diambil dalam jangka waktu |
|
lima tahun
terakhir. Artikel diperoleh dalam melakukan |
|
pencarian yaitu 32 jurnal, kemudian setelah melakukan telaah |
|
lebih dalam dan
dispesifikasikan dengan judul
berjumlah 10 |
|
jurnal dengan 5 jurnal nasional dan 5 jurnal
internasional. Kata |
|
kunci dalam menemukan penelurusan literature review
yaitu |
|
“ibu hamil”, “ibu
nifas”, dan “senam
nifas”. Hasil: Pasca |
|
melahirkan seorang
ibu akan mengalami banyak perubahan |
|
secara fisik karta
rentetan persalinan, program
dari senam nifas |
|
sendiri ada untuk dapat membantu ibu hamil pasca
melahitkan |
|
untuk dapat mmemulihkan kembali seperri sedia
kala. |
|
|
Keywords: Knowledge; Postpartum Mothers; Implementation; Gymnastics |
Abstract Background: During this postpartum period, the postpartum mother
will experience many
changes in her body, one of which
is uterine involution, which is the process of the uterus
returning to its normal state
as before pregnancy. The reduction in the
size of the uterus in the puerperium lasts for approximately 6 weeks, but it can be balanced even faster by doing routine postpartum exercises.
Postpartum gymnastics is an
exercise that will be able to help return the uterus to a normal state such as before pregnancy
after giving birth, so that blood
flow can increase and also be smooth, so that this puerperal exercise can affect the uterine shrinkage process. With
postpartum exercise, the mother will
be given some
useful movements to tighten
the muscles, especially the abdominal muscles,
knees, buttocks, and legs. where these movements are able to help the uterus return to its normal state so that it
is faster. During pregnancy and childbirth, a mother will experience
many changes in her body, such as the abdominal wall becomes loose,
the vaginal opening
loosens and the pelvic floor muscles loosen. For this reason,
postpartum gymnastics is useful
to be able to overcome all the changes that arise after
giving birth. Aim : To
examine more deeply the knowledge of postpartum mothers
on the application of postpartum gymnastics which is in accordance with
previous studies by reviewing
several studies Method: This
review uses several sources including computerized systematic search
studies taken over the last five years.
The articles obtained in a search
are 32 journals, then after doing a deeper study and specified with titles totaling 10 journals with 5
national journals and 5 international
journals. The keywords in finding a literature review search were
"pregnant women", "postpartum mothers", and "postpartum exercise". Results:
After giving birth,
a mother will
experience many changes
physically due to a series
of deliveries, the postpartum exercise program itself exists to be able to help post-delivery pregnant women to be able
to
recover back to normal. |
Masa nifas atau post partum merupakan masa setelah proses persalinan selesai yaitu dengan kurun waktu 6minggu sampai 42 hari, pada masa nifas akan mengalami beberapa perubahan fisiologis yaitu terjadi perubahan organ reproduksi,system pencernaan,system perkemihan,system endokrin,system musculoskeletal, system hematologi dan perubahan pada tanda-tanda vitalnya (Firdani, 2022).
Selama masa kehamilan dan juga persalinan seorang ibu akan banyak mengalami perubahan pada fisiknya, seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul (Restyani et al., 2021). Untuk dapat mengembalikan dinding perut yang kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul. Latihan senam nifas ini sangat baik dilakukan pada ibu setelah melahirkan agar kembali seperti keadaan
semula dan menjaga kesehatan agar tetap prima (Oktarina, 2021). Ibu tidak perlu takut untuk dapat bergerak, karena dengan ambulasi dini dapat membantu dinding perut untuk kembali kebentuk semula (Aisyah & Purnamasari, 2021).
Senam nifas adalah suatu latihan yang dapat melakukan proses pengembalian uterus kedalam keadaan normal seperti sebelum hamil setelah melahirkan , supaya aliran darah dapat meningkat dan juga lancar, sehingga dapat mempengaruhi proses pengecilan rahim. Dengan senam nifas, ibu akan diberikan beberapa gerakan-gerakan yang berguna untuk mengencangkan otot-otot, terutama otot perut, lutut, bokong, tungkai dimana gerakan-gerakan tersebut mampu membantu pengembalian uterus supaya lebih cepat (Gingnell et al., 2015). Senam nifas juga dapat merangsang kontraksinya sehingga kontraksi uterus tersebut akan semakin baik,pengeluaran lochia akan lancar sehingga mempengaruhi proses pengembalian uterus ke dalam keadaan normal sebelum hamil setelah melahirkan. Senam nifas juga dapat mempelancar proses involusi sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan (Palmadura Et Al., 2021).
Di Indonesia sendiri hanya terdapat sedikit rumah sakit yang menerapkan atau
menyediakan pelayanan senam nifas. Salah satu rumah sakit yang menyediakan program senam nifas ialah RSUD Wangaya Provinsi Bali. senam nifas mulai jarang digunakan berdasarkan catatan medik RSUD Wangaya Provinsi Bali tahun 2008 pelaksanaan senam nifas diikuti oleh 442 orang (49,71%) dari 916 orang ibu nifas, tahun 2009 diikuti oleh 282 orang (34,26%) dari 823 orang ibu nifas dan pada tahun 2010 pelaksanaan senam nifas hanya diikuti 86 orang (10,11%) dari 850 ibu nifas (Sukmawati,2014.). Dari presentase diatas secara tidak langsung memunculkan stigma bahwa semakin tahun minat ibu nnifas terhadap pelaksanaan program senam nifas semakin menurun. Hal tersebut didasari pada tingkat pengetahuan yang minim terhadap manfaat yang diberikan oleh senam nifas dan selain itu juga sangat minimnya edukasi yang diberikan oleh pihak medis atau yang bertanggung jawab terhadap senam nifas serta minimnya rumah sakit yang menyediakan hal tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah lebih dalam tentang tingkat pengetahuan ibu nifas terhadap penerapan senam nifas yang terdapat kesesuaian dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan cara meriview beberapa penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan literatur riview ini adalah tinjauan pustaka yang memiliki banyak informasi terhadap tingkat pengetahuan ibu nifas dalam penerapan senam nifas. Penelitian ini adalah serangkaian penelitian dengan mengumpulkan pustaka atau dapat juga disebut denngan penelitian yang menggunakan banyak objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang beragam. Tinjauan ini menggunakan beberapa sumber yang meliputi studi
pencarian sistematis databese terkomputerisasi (Ncbi Dan Google Scholar) Yang Diambil Dalam Waktu Lima tahun terkahir dimulai tahun 2017-2021. Kriteria dalam menentukan kunci penelurusan literatur riview yaitu “Ïbu hamil”, “Ibu Nifas”, dan “Senam Nifas”. Artikel jurnal yang diperoleh dalam melakukan pencarian yaitu 32 jurnal, akan tetapi setelah dilakukan telaah artikel dan disesuaikan dengan judul secara sepsifik berjuamlah 10 dengan 5 jurnal nasional dan 5 jurnal internasional.
Pasca melahirkan seorang ibu akan mengalami banyak perubahan secara fisik
karta rentetan persalinan, program dari senam nifas sendiri ada untuk dapat membantu ibu hamil pasca melahitkan
untuk dapat mmemulihkan kembali seperri sedia kala. Penerapan senam nifas kesehatan dan ksejahteraan ibu dan bayi selama 6 minggu pertama setelah kelahiran. Untuk perawatanya sendiri bervariasi terdapat antara 10 sampai dengan 28 hari
untuk dapat pelaksanaan senam nifas itu sendiri (Olza et al., 2020).
Diperolah 5 artikel yang menggunakan subyek penelitian penerapan senam nifas pada ibu hamil, berikut ini adalah penelitian yang digunakan.
No |
Judul |
Metode |
Sampel |
Analisa Data |
Hasil |
1. |
Pelatihan Senam Nifas Bagi Kader di Desa Paddinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar (Masnilawati & Istiqamah, 2021) |
Metode penelitian ini dengan mengguakan studi quasy- experimental design dengan bentuk pretest, postest dengan contol group design |
24 Kader |
Analisis distirbusi frekuensi berdasarkan karakteristik peserta |
Hasil dari pretest yg dilakukan 24 kader dengan 10 pertanyaan pretest yaitu, 17% memiliki pengetahuan baik, 25% pengetahuan cukup, 58% yang memiliki pengetahuan kurang. Setelah diberikan edukasi 83% memiliki kemampuan baik dan 165 cukup dan tidak ada lagi pengetahuan kurang |
2. |
Penerapan Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ny. P dan Ny. D Post Partum Normal di Puskemas Kecamatan Pasar Minggu (Aisyah & Purnamasari, 2021) |
Metode Deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara objektif |
2 Orang |
Analisis deskriptif berdasarkan karakteristik peserta |
Hasil menunjukan bahwa penerapan senam nifas dengan efektif mengalami penurunan fundus uteri lebih cepat dibanding ibu yang melakukan senam nifas tidak efektif |
3. |
Pelatihan Senam Nifas Bagi Kader Posyandu di Desa Ambartawang Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang (Masnilawati & Istiqamah, 2021) |
Metode penelitian ini dengan mengguakan studi quasy- experimental design dengan bentuk pretest, postest dengan |
27 Kader |
Analisis distirbusi frekuensi berdasarkan karakteristik peserta |
Hasil dari pretest yg dilakukan 27 kader dengan 10 pertanyaan pretest yaitu, dengan rata-rata 36,30% memiliki pengetahuan |
No |
Judul |
Metode |
Sampel |
Analisa Data |
Hasil |
|
|
contol group design |
|
|
baik, Setelah diberikan edukasi rata rata meningkat menjadi 72% memiliki kemampuan baik |
4. |
Efektifitas Senam |
Metode penelitian |
24 Orang |
Analisis data |
Hasil penelitian |
|
Nifas Terhadap |
ini adalah Pre- |
|
menggunakan |
menunjukan |
|
Involusi Uteri Pada |
Expremental |
|
uji mann |
bahwa involusi |
|
Ibu Nifas di BPM Siti |
design dengan |
|
whitney |
uteri pada ibu |
|
Sujalmi Jatinom |
pretest dan postest |
|
|
nifas kemlompok |
|
Klaten |
group |
|
|
intervensi pretest |
|
|
|
|
sebagian besar |
|
|
2018) |
|
|
|
cepat sebanyak |
|
|
|
|
|
58,3% da |
|
|
|
|
|
kelompok |
|
|
|
|
|
normal dan |
|
|
|
|
|
lambat sebanyak |
|
|
|
|
|
41,7% |
5. |
Penyuluhan dan |
Metode penelitian |
20 Orang |
Analisis |
Hasil |
|
Aplikasi Senam Nifas |
ini dengan |
|
deskriptif |
menunjukan |
|
mengguakan studi |
|
berdasarkan |
bahwa penerapan |
|
|
2020) |
quasy- |
|
karakteristik |
senam nifas |
|
|
experimental |
|
peserta |
dengan efektif |
|
|
design dengan |
|
|
mengalami |
|
|
bentuk pretest, |
|
|
penurunan |
|
|
postest dengan |
|
|
fundus uteri lebih |
|
|
contol group |
|
|
cepat dibanding |
|
|
design |
|
|
ibu yang |
|
|
|
|
|
melakukan |
|
|
|
|
|
senam nifas tidak |
|
|
|
|
|
efektif |
6. |
Mapping Knowledge |
Metode penelitian |
74 orang |
Analisis |
Hasil : |
|
Of Gymnastics Nifas, |
ini adalah |
|
deskriptif |
Pengetahuan |
|
Stomach Tapel And |
purposive |
|
berdasarkan |
paling rendah |
|
Massage In Mother |
sampling yaitu |
|
karakteristik |
adalah |
|
Nifas (Laili & Sari, |
dengan cara |
|
peserta |
responden |
|
2021) |
pengumpulan data |
|
|
berpendidikan |
|
|
yang dilakukan |
|
|
SMA 66,7%, ibu |
|
|
dengan mengisi |
|
|
nelpon (34, 6%) |
|
|
kuesioner |
|
|
dan mereka |
|
|
|
|
|
berusia 30-34 |
|
|
|
|
|
tahun |
|
|
|
|
|
(34,8%). |
|
|
|
|
|
Selanjutnya |
|
|
|
|
|
wanita yang |
|
|
|
|
|
mengetahui cara |
|
|
|
|
|
merawat tapel |
|
|
|
|
|
dengan benar |
|
|
|
|
|
54,1%. |
|
|
|
|
|
Responden pasca |
|
|
|
|
|
sarjana berusia |
No |
Judul |
Metode |
Sampel |
Analisa Data |
Hasil |
|
|
|
|
|
35-39 tahun menunjukkan pengetahuan yang cukup tentang senam nifas (50%). |
7. |
Prenatal High-Low Impact Exercise Program Supported By Pelvic Floor Muscle Education and Training Decreases the Life Impact of Postnatal Urinary Incontinence (Szumilewicz et al., 2020) |
percobaan kuasi- eksperimental di antara 260 wanita kaukasia yang sehat dan pascamelahirkan yang secara individu mengajukan diri untuk evaluasi setelah melahirkan. |
260 orang |
analisis data menggunakan analisis statistic berdasarka karakteristik peserta |
Kelompok pelatihan memulai latihan otot dasar panggul secara teratur jauh lebih awal postpartum daripada kontrol (P<.001). Secara signifikan kurang pelatihan wanita melaporkan dampak kehidupan dari inkontinensia urin baik 2 bulan (P =.03) dan 1 tahun pascapersalinan (P=.005). Dua bulan setelah kelahiran, untuk wanita dengan gejala, skor IIQ secara signifikan lebih rendah dalam pelatihan dibandingkan dengan wanita kontrol (median [Me]=9,4 vs Me=18,9;P =.002). Antara penilaian 1 dan 2 jumlah wanita yang terkena gejala inkontinensia menurun 38% pada kelompok pelatihan dan 20% pada kontrol. |
8. |
Assessment of Knowledge and Attitude of Women Towards |
Metode dalam penelitian adalah kuantitatif, desain deskriptif non |
160 orang |
Analisis deskriptif berdasarkan |
Lebih dari 70 persen ibu memiliki pengetahuan |
No |
Judul |
Metode |
Sampel |
Analisa Data |
Hasil |
|
Postpartum Exercise |
eksperimental |
|
karakteristik |
yang cukup |
cross sectional. |
peserta |
tentang senam |
|||
2020) |
|
|
nifas. Kurangnya |
||
|
|
|
dukungan dan |
||
|
|
|
kurangnya waktu |
||
|
|
|
selain tidak |
||
|
|
|
adanya |
||
|
|
|
penyuluhan |
||
|
|
|
kesehatan |
||
|
|
|
mengenai senam |
||
|
|
|
nifas menjadi |
||
|
|
|
alasan utama |
||
|
|
|
yang diberikan |
||
|
|
|
ibu untuk tidak |
||
|
|
|
berolahraga. |
||
9. |
Pengetahuan Ibu Post |
Metode penelitian |
30 orang |
Analisa data |
Pengetahuan |
|
Pasrtum Tentang |
deskriptif |
|
menggunakan |
tentang senam |
|
Senam Nifas Di RS |
kuantitatif dengan |
|
univariat |
nifas pada ibu |
|
Lancang Kuning |
variable |
|
berdasarkan |
postpartum di |
|
Pekanbaru |
penelitian adalah |
|
karakterisik |
Rumah Sakit |
|
pengetahuan ibu |
|
peserta |
Lancang Kuning |
|
|
2020) |
tentang senam |
|
|
dalam kategori |
|
|
nifas |
|
|
baik sebanyak 4 |
|
|
|
|
|
ibu postpartum |
|
|
|
|
|
(13,3%), cukup |
|
|
|
|
|
sebanyak 19 ibu |
|
|
|
|
|
postpartum |
|
|
|
|
|
(63,3%), dan |
|
|
|
|
|
kurang sebanyak |
|
|
|
|
|
7 ibu postpartum |
|
|
|
|
|
(23,3%). |
10. |
Demographic Factors |
Metode penelitian |
30 orang |
Analisis data |
menunjukkan |
|
and Knowledge |
metode cross |
|
menggunakan |
bahwa faktor |
|
Level Influence |
sectional dengan |
|
statistik |
demografi |
|
Implementation Of |
pengambilan |
|
Regresi Linier |
(sumber |
|
Postpartum |
sampel |
|
berdasarkan |
informasi, |
|
Gymnastic In Normal |
menggunakan |
|
karakteristik |
pekerjaan, dan |
|
Postpartum Mother |
purposive |
|
peserta |
pendidikan) dan |
|
sampling |
|
|
tingkat |
|
|
|
|
|
|
pengetahuan |
|
|
|
|
|
berpengaruh |
|
|
|
|
|
terhadap |
|
|
|
|
|
pelaksanaan |
|
|
|
|
|
senam nifas pada |
|
|
|
|
|
ibu nifas normal. |
|
|
|
|
|
Angka korelasi |
|
|
|
|
|
untuk tingkat |
|
|
|
|
|
pengetahuan |
|
|
|
|
|
paling besar (r = |
|
|
|
|
|
0,785) |
|
|
|
|
|
sehingga |
|
|
|
|
|
memiliki tingkat |
|
|
|
|
|
pengaruh |
No |
Judul |
Metode |
Sampel |
Analisa Data |
Hasil |
|
|
|
|
|
hubungan paling kuat dengan pelaksanaan senam nifas. Hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, sehingga berarti tingkat pengetahuan meningkat maka pelaksanaan senam nifas akan meningkat. |
Dari hasil review yang telah dijelaskan melalui beberapa artikel diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas terhadap penerapan senam nifas saangatlah terbatas. Apabila tidak disertai dengan edukasi yang diberikan. Dari beberapa artikel diatas menjelaskan bahwa kurangnya tingkat pengetahuan ibu nifas terhadap penerapan senam nifas beserta manfaatnya masih tinggi presentasenya dibandingkan dengan ibu nifas yg memiliki pemahaman yang baik terkait pengetahuan senam nifas itu sendiri. setelah diberikan edukasi lebih mendalam terhadap penerapan senam nifas, maka ibu nifas sudah dapat memahami penerapan serta manfaat senam nifas yang telah diberikan. Artikel lainya diatas juga menjelaskan bahwa efektifitas penerapan senam nifas memberikan dampak yang positif bagi ibu nifas, salah dampak positif dari manfaat senam nifas yaitu kembalinya uterus dalam keadaan normal seperti sebelum hamil lebih cepat dibandingkan dengan penerapan senam nifas yang kurang efektif. Efektifitas dapat tercapai apabila edukasi terhadap senam nifas diterapkan secara maksimal sehingga pengetauan ibu nifas terhadap senam nifas itu sendiri juga baik. Hasil Penelitian lain menyebutkan bahwa ibu nifas yang berpendidikan tinggi setara dengan pasca sarjana memiliki pengetahuan cukup baik tentang senam nifas dibandingkan dengan ibu nifas yang berpendidikan rendah setara SMA yang
memiliki pengetahuan yang kurang tentang senam nifas. Selain itu kurangnya dukungan dari suami ataupun keluarga dan kurangnya waktu serta tidak adanya penyuluhan mengenai senam nifas menjadikan pengetahuan ibu nifas mengenai senam nifas itu kurang. Faktor lainnya yang mempengaruhi kurang nya pengetahuan ibu nifas mengenai senam nifas diantara lainnya yaitu sumber informasi mengenai senam nifas yang tidak tersedia, pekerjaan, pendidikan karena tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap pelaksanaan senam nifas pada ibu.
Berdasarkan hasil dari telah jurnal yang telah dilakukan sebanyak 10 jurnal dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas terhadap penerapan senam nifas saangatlah terbatas apabila tidak disertai dengan edukasi yang diberikan. Dan hasil dari telah jurnal lainnya ditemukan bahwa efektifitas penerapan senam nifas juga memberikan dampak yang positif bagi ibu nifas, salah satu dampak positif dari manfaat senam nifas yaitu kembalinya uterus dalam keadaan normal. Beberapa factor yang mempengaruhi rendahnya pengetahuan ibu mengenai senam nifas diantaranya adalah sumber informasi mengenai senam nifas yang tidak tersedia, pekerjaan, pendidikan karena tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap pelaksanaan senam nifas pada ibu.
Aisyah, A., & Purnamasari, F. (2021). Penerapan Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ny. P Dan Ny. D Post Partum Normal Di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keris Husada, 5(02), 46–56.Google Scholar
Firdani, E. (2022). Asuhan Kebidanan
Pada Ibu “M” Umur 30 Tahun Multigravida Dari Umur Kehamilan 31 Minggu 4 Hari Sampai 42 Hari Masa
Nifas Dengan Anemia Ringan. Jurusan Kebidanan. Google Scholar
Gingnell, M., Bannbers, E., Moes, H., Engman, J., Sylvén, S., Skalkidou, A., Kask, K., Wikström, J., & Sundström- Poromaa, I. (2015). Emotion reactivity is increased 4-6 weeks postpartum in healthy women: a longitudinal fMRI study. PloS One, 10(6), e0128964. Google Scholar
Laili, A., &
Sari, R. A. (2021). Mapping Knowledge
Of Gymnastics Nifas , Stomach
Tapel And Massage
In Mother Nifas. 10(1), 241–246.
Google Scholar
Masnilawati, A.,
& Istiqamah, E. (2021). Pelatihan Senam Nifas Bagi Kader di Desa Paddinging Kecamatan
Sanrobone Kabupaten Takalar
1, 2.
02(01), 75–82. Google Scholar
Nurani, R. D., & Yarnita, Y. (2020). Pengetahuan Ibu Post Pasrtum
Tentang Senam Nifas Di RS Lancang Kuning. 2,
28–32. Google Scholar
Oktarina, J. (2021). Senam Nifas Bersama Dalam Proses Involusi Uteri Pada Ibu Post Partum Di Bps Ida Siswiastutik Kota Pangkalan Bun. Jurnal Borneo Cendekia, 5(1), 74–77. Google Scholar
Olza, I., Uvnas-Moberg, K., Ekström- Bergström, A., Leahy-Warren, P., Karlsdottir, S. I., Nieuwenhuijze, M., Villarmea, S., Hadjigeorgiou, E., Kazmierczak, M., & Spyridou, A. (2020). Birth as a neuro-psycho-social event: An integrative model of maternal experiences and their relation to neurohormonal events during childbirth. Plos One, 15(7), e0230992. Google Scholar
Palmadura, P., Yorita, E., Mariati, M., Widiyanti,
D., & Andriani, L. (2021). Pengaruh Senam Nifas terhadap Proses Involusio Uteri pada Ibu Postpartum. Poltekkes
Kemenkes Bengkulu. Google Scholar
Restyani, I.,
Isytiaroh, I., & Widyastuti, W. (2021). Penerapan
Senam Nifas Terhadap
Penurunan Tinggi Fundus
Uteri: Literature Review.
Prosiding Seminar Nasional Kesehatan, 1, 603–
607. Google Scholar
Sukmawati, N. I. M. A. R. I. (2014.).
Perkembangan Kehamilan Pada Ibu “Wm” Umur 24 Tahun Primigravida Trimester
Iii Sampai Dengan Masa Nifas. Google Scholar
Syaiful, Y., Qomariah, S. N., Fatmawati, L., Hamdiyah, U. B., Program, N. S., & Program, N. (2022). Lux mensana. 1(February), 6–11. Google Scholar
Szumilewicz, A.,
Kuchta, A., Kranich, M., Dornowski,
M., & Jastrze, Z. (2020). Prenatal high-low impact exercise program
supported by pelvic fl oor muscle education
and training decreases the life impact of postnatal urinary
incontinence. 6(December 2019). Google Scholar
Wahyuningsih, E. (2018). Efektifitas Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri Pada Ibu. Ilmu Kebidanan, 17–25.
Wulandari, N.,
Handayani, N. I., Ngudia, S., &
Madura, H. (2020). Penyuluhan Dan Aplikasi Senam Nifas 1 Program melahirkan baik yang normal maupun menggunakan tindakan . Berdasarkan hasil studi involusi uterus . Beberapa hal yang dapat mempercepat proses involusi
uterus diantaranya a . Penyuluhan Senam Nifas untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penyuluhan . 5 ) Indikator : Ibu dapat
bertanya tentang senam nifas dan dapat menjawab
pertanyaan b . Pemberian leaflet
senam nifas. 2(April), 38–42. Google Scholar
Copyright Holder: Muliatul Jannah, Endang
Surani, Siti Nurjanah (2022) |
First Publication Right: This Article Is Licensed Under: |
1661 Syntax Health Sains: Vol. 3, No. 11 November 2022