Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 3, No.8, Agustus 2022
Herliana Fajrini, Ayatun Fil Ilmi, Lela Kania Rahsa
STIKes Widya Dharma
Husada Tangerang
Email: kfajrini@gmail.com, ayatunilmi@gmail.com, lelakania@masda.ac.id
artikel info |
abstraK |
Diterima: 01 Agustus 2022 Direvisi: Agustus 2022 Dipublish: Agustus 2022 |
Obesitas adalah orang yang memiliki berat badan
berlebih yang dikaitkan oleh penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas
dipengaruhi banyak hal salah satunya adalah pola makan dan aktivitas fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak usia 9-11 tahun di
MI Sa’adatul Mahabbah Pondok Cabe. Merupakan penelitian kuantitatif yang
menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan tujuan untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data
yang dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner, teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan simple random sampling dan besar sampel
adalah 182 siswa dihitung dengan rumus Lameshow.
Dari hasil univariat pada anak usia 9- 11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah
didapatkan hasil bahwa sering melakukan Pola Makan Fast Food sebesar 58 orang (60,4%) kemudian anak yang
kadang-kadang melakukan aktivitas fisik sebesar 55 orang (57,3%) dan anak
yang berat badan obesitas sebesar 36 orang (37,5%). Hasil bivariat penelitian
menunjukkan sebagian besar siswa memiliki obesitas dengan sering melakukan
makan fast food yaitu 19 orang
(32,8%) dengan hasil uji chi-square angka
signifikan atau (p-value = 0,028)
dan sebagian besar siswa memiliki obesitas dengan kategori kadang-kadang
melakukan aktivitas fisik yaitu 27 orang (49,1%) dengan hasil uji chi-square dengan (p-value = 0,018). Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan
obesitas pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah. Saran yang dapat
diberikan dalam penelitian ini untuk para siswa diharapkan dapat lebih
mengutamakan dan meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan tubuh dalam
menjaga pola makan fast food dan aktivitas fisik sehingga
diharapkan siswa akan merasa nyaman untu melakukan pola hidup sehat.
Peningkatan informasi tentang resiko obesitas serta peran guru di sekolah,
tenaga kesehatan serta dukungan keluarga sangat perlu dilakukan. ABSTRACT Obesity is a person who has excess body weight
associated with excessive accumulation of body fat. Obesity is influenced by
many things, one of which is diet and physical activity. This study aims to
determine the relationship between diet and physical activity with
the incidence of obesity in children aged 9-11 years at MI Sa'adatul Mahabbah
Pondok Cabe. This is a quantitative research that uses a correlation analytic
research design with a cross sectional approach with the aim of knowing the
relationship between the independent variable and the dependent variable. The
data were collected using a questionnaire, the sampling technique was using simple random sampling with certain
inclusions and exclusions and the sample size was 182 students calculated by
the Lameshow formula. From the univariate results for children aged 9- 11
years at MI Sa'adatul Mahabbah, it was found that 58 people (60.4%) often did
fast food, then 55 people (57.3) did physical activity. %) and 36 children
(37.5%). The results of the bivariate study showed that most of the students
were obese by frequently eating fast food, namely 19 people (32.8%) with a
significant chi-square test result or (p-value = 0.028) and most of the
students had obesity in the category of sometimes sometimes doing physical
activity, namely 27 people (49.1%) with the results of the chi-square test
with (p-value = 0.018). So it can be concluded that there is a relationship
between diet and physical activity with obesity in children aged 9-11 years
at MI Sa'adatul Mahabbah. Suggestions that can be given in this study for
students are expected to prioritize and improve the quality of nutrition and
body health in maintaining a healthy diet and physical activity so that
students are expected to feel comfortable living a healthy lifestyle.
Increased information about the risk of obesity and the role of teachers in
schools, health workers and family support is very necessary. |
Kata Kunci: Pola Makan Fast Food, Aktivitas Fisik, Obesitas.
Keywords: Fast Food Diet, Physical Activity, Obesity |
Pendahuluan
Obesitas pada anak sampai kini masih menjadi masalah, satu dari sepuluh
anak di dunia mengalami obesitas serta peningkatan obesitas pada anak dan
remaja saat ini, sejajar dengan orang dewasa yang dapat menjadikan faktor
risiko penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler,
diabetes melitus, kanker, dan osteoarthritis (WHO, 2013). (Oktaviani, 2012)
Obesitas terjadi pada saat perubahan fisik dapat menyebabkan kesakitan,
kematian, dan mengenai seluruh organ. (Manggabarani et al., 2020) Obesitas pada
anak sangat merugikan kualitas hidup anak seperti gangguan pertumbuhan tungkai
kaki, gangguan tidur, sleep apnea (henti napas sementara), dan gangguan
pernapasan lain (Kemenkes RI, 2012). Menurut World Health Organization
(WHO, 2014), anak-anak dan remaja yang obesitas berisiko tinggi dalam
mengembangkan berbagai masalah kesehatan dan cenderung menjadi orang dewasa
gemuk.
Prevalensi anak
obesitas baik di negara maju maupun negara berkembang mengalami peningkatan
dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Prevalensi anak obesitas mencapai 13,9%
tahun 2009 di Spanyol dan mencapai 15,3% tahun 2012 di Cina (Ochoa et
al., 2013). (Septiani & Raharjo, 2017) Menurut World
Health Organization (WHO, 2015), (PUPUT, 2019)
Prevalensi kelebihan berat badan tubuh dan obesitas di negara-negara maju seperti
Amerika, Eropa, dan Mediterania Timur telah mencapai tingkatan yang sangat
tinggi. Kejadian ini tidak hanya terjadi di negara maju, kenaikan prevalensi
kelebihan berat badan dan obesitas juga terjadi di negara-negara berkembang di
Asia Tenggara dan Afrika. Indonesia, berdasarkan laporan gizi global atau
Global Nutrition Report pada tahun 2014 Indonesia termasuk ke dalam 17 negara
yang memiliki 3 permasalahan gizi sekaligus, yaitu stunting (pendek), wasting
(kurus), dan juga overweight (obesitas). (Rosyidah & Andrias, 2015) Data riset
kesehatan dasar tahun 2013 menyebutkan bahwa prevalensi balita gemuk menurut
BB/TB pada anak usia 0-59 bulan sebesar 11,9% sedangkan data survei pemantauan
status gizi tahun 2015 menyatakan bahwa prevalensi balita gemuk menurut BB/TB
usia 0-59 bulan sebesar 5,3%. (Rosyidah & Andrias, 2015) Hal ini
menggambarkan kondisi anak di Indonesia sebanyak 8 dari 100 anak di Indonesia
mengalami obesitas. (Anggraini, 2013) Prevalensi
obesitas anak yang dihitung berdasarkan indeks masa tubuh dibandingkan usia
(IMT/U) pada kelompok anak usia 5-12 tahun besarnya 8%. Di Indonesia
berdasarkan data Riskesdas (2018), prevalensi obesitas pada anak usia 5-12
tahun mencapai 8,8%. Sedangkan berdasarkan data Riskesdas (2013) prevalensi
obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 18,8%. Mengalami penurunan ditahun
2013, dibandingkan 2018 dengan prevalensi 8,8%. (PUPUT, 2019)
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian cross
sectional. (Zulfa, 2011)
Penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk
mencari hubungan antar variabel. Penelitian ini
dilakukan di MI Sa’adatul Mahabbah Pondok Cabe pada bulan November-Januari 2022 dengan populasi seluruh
siswa usia 9-11 tahun di kelas IV, V, dan VI yang berjumlah 182 siswa dengan
rincian anak laki-laki 94 dan anak perempuan 88. (Organization, 2004) Teknik pengambilan sampel menggunakan simple
random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melakukan
2 cara yakni observasi dan angket. (PUPUT, 2019)
Instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalah pengukuran IMT, kuesioner FFQ, kuesioner PAQ-C dilakukan secara acak terhadap
responden. (PUPUT,
2019) Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan 2 analisis yaitu,
analisis univariat dan analisis bivariat. (Nuraini, 2015)
Analisis univariat disini digunakan untuk mengetahui distribusi dan
persentase dari masing-masing variabel yang diteliti dan analisis
bivariat digunakan untuk
mengetahu i
interaksi dua variabel yaitu hubungan tiap variabel in dependen dan
varabel dependen yang diuji dengan uji statistik Chi Square dengan tingkat
kemaknaan p < 0,05. (Kemenkes, R IKemenkes, 2012)
Uji analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji chi
square untuk mengetahui hubungan pola makan fast food dan aktivitas fisik
dengan kejadian obesitas pada anak.
Hasil dan Pembahasan
1. Gambaran
Pola Makan Fast Food Dengan
Obesitas Pada Anak Usia
9-11 Tahun di Mi Sa’adatul Mahabbah
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 96 orang responden yang dikumpulkan dengan kuesioner penelitian, maka peneliti memperoleh gambaran mengenai pola makan pada anak usia 9-(Seprianty et al., 2015)
11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah. (Rumajar et al., 2015)
Tabel 1
Menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia
9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah
No. |
Pola Makan Fast Food |
N |
% |
1. |
Sering |
58 |
60,4 |
2. |
Jarang |
38 |
39,6 |
|
Total |
96 |
100 |
Gambaran Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Anak Usia
9-11 Tahun di MI Sa’adatul Mahabbah
Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 96 orang responden yang dikumpulkan dengan
kuesioner penelitian, memperoleh gambaran mengenai aktivitas fisik pada anak
usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah. Maka peneliti kadang-kadang melakukan aktivitas fisik yakni sebesar 57,3% (55
orang). (Wulandari, 2017)
Tabel 2
Menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia
9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah
No. |
Aktivitas Fisik |
N |
% |
1. |
Kadang-kadang |
55 |
57,3 |
2. |
Sering |
41 |
42,7 |
|
Total |
96 |
100 |
Gambaran
Obesitas Pada Anak Usia 9-11 Tahun di MI Sa’adatul Mahabbah
Berdasarkan hasil pengumpulan
data dari 96 orang responden yang dikumpulkan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Obesitas Pada Anak Usia 9-11
Tahun Di MI Sa’adatul Mahabbah
No. |
Obesitas |
N |
% |
1. |
Tidak Obesitas |
60 |
62,5 |
2. |
Obesitas |
36 |
37,5 |
|
Total |
96 |
100 |
Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 9-11
tahun di MI Sa’adatul Mahabbah memiliki berat badan obesitas, yakni sebesar
37,5% (36 orang), yang memiliki berat badan Tidak Obesitas, yakni 62,5% (60
orang).
Tabel 4
Analisis Hubungan Pola
Makan Fast Food Dengan Obesitas Pada Anak Usia 9-11 Tahun Di MI Sa’adatul
Mahabbah
Pola Makan Fast Food |
Obesitas |
Total |
p value |
||||
Tidak Obesitas |
Obesitas |
||||||
N |
% |
N |
% |
N |
% |
||
Sering |
26 |
60,5 |
17 |
39,5 |
43 |
100 |
0,058 |
Jarang |
34 |
64,4 |
18 |
34,0 |
53 |
100 |
Berdasarkan
tabel 4.4 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola makan fast food
dengan obesitas (p-value = 0,058). Diketahui sebagian besar responden memiliki
obesitas dengan sering melakukan makan fast food Anak Usia 9-11 Tahun Di MI
Sa’adatul Mahabbah 60,5% (26 orang). Hubungan
Aktivitas Fisik Dengan Obesitas
Tabel 5
Obesitas
Aktivitas Fisik |
Obesitas |
Total |
p value |
||||
Tidak
Obesitas |
Obesitas |
||||||
N |
% |
N |
% |
N |
% |
||
Kadang-Kadang |
46 |
64,8 |
25 |
32,2 |
71 |
100 |
0,018 |
Sering |
14 |
56,0 |
11 |
44,0 |
25 |
100 |
Berdasarkan tabel 5 menunjukan
bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas (p-value = 0,018).
Diketahui sebagian besar responden memiliki obesitas dengan kategori
kadang-kadang melakukan aktivitas fisik 64,8% (46 orang).(Martins, 2018)
Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah diuji menggunakan
uji chi square menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pola makan fast food dengan obesitas dimana nilai p value
0,058 (> 0,05) dengan sebagian besar responden memiliki obesitas dengan
sering melakukan pola makan fast food 37,2% (16 orang). Berdasarkan penelitian
hal ini disebabkan karena adanya siswa yang tidak mengimbangi dengan aktivitas
fisik yang cukup. Aktivitas fisik yang tidak cukup berpengaruh terhadap berat badan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan Noviyanda tahun 2016, yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara konsumsi fast food dengan obesitas dengan nilai (p
value = 0,024) di SDN 67 Percontohan
Banda Aceh, sebanyak 20 anak
yang mengkonsumsi fast food sering (62,5%) dan sebanyak 12 anak yang
mengkonsumsi fast food jarang (37,5%). Diperoleh nilai OR= 3,667, sehingga
responden yang mengkonsumsi fast food berisiko 3,667 kali mengalami obesitas. Penelitian ini sejalan dengan Rika Kurniagustina
(2018) menunjukkan bahwa anak kelas V yang obesitas cenderung pola makan sering
sebanyak 22 anak (57,9%), sedangkan pola makan jarang sebesar 8 anak (30,7%).
Hal ini menyatakan bahwa ada hubungan antara pola makan dengan obesitas anak
kelas V dengan P-value 0,033. Diperoleh
nilai OR= 3,094 (1,080- 8,865), yang berarti
responden yang pola makan sering memiliki peluang 3,094 kali memiliki obesitas
dibanding responden yang pola makan jarang. (PUPUT, 2019)
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan pola makan fast food
dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul mahabbah pondok cabe, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Teridentifikasi
yang sering melakukan pola makan fast food pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah adalah 60,4%.
2.
Teridentifikasi
yang kadang-kadang melakukan
aktivitas fisik pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah adalah 57,3%.
3.
Teridentifikasi
yang obesitas pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah adalah 37,5%.
4.
Tidak
ada hubungan yang signifikan antara pola makan fast food dengan obesitas pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah diperoleh nilai
(P = 0,058).
5.
Terdapat
hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan obesitas
pada anak usia 9-11 tahun di MI Sa’adatul Mahabbah diperoleh nilai (P = 0,018).
Anggraini,
A. K. (2013). Hubungan Kejadian Obesitas pada Anak dengan Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan Siap Saji di SDIT Ulul Albab Bekasi. Jurnal Kesehatan, 2(4), 34–43.Google Scholar
Kemenkes, R
IKemenkes, R. I. (2012). P. pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah. K. K. R. I. (2012). Pedoman pencegahan dan
penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Google Scholar
Manggabarani,
S., Hadi, A. J., & Ishak, S. (2020). Edukasi Aktivitas Fisik dalam
Pencegahan Obesitas di Madrasah Tsanawiyah Aisyiyah Kota Binjai. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan,
1(1), 1–6. Google Scholar
Martins, A.
P. B. (2018). É preciso tratar a obesidade como um problema de saúde pública. Revista de Administração de Empresas,
58, 337–341. Google Scholar
Maria (2019) Hubungan aktivitas fisik dengan obesitas pada
anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada. Google Scholar
Oktaviani,
W. D. (2012). Hubungan kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik, pola
konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua dengan indeks massa tubuh
(IMT)(studi kasus pada siswa SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro, 1(2), 18843.
Google Scholar
Organization,
W. H. (2004). Global strategy on diet,
physical activity and health. Google Scholar
Rosyidah,
Z., & Andrias, D. R. (2015). Jumlah uang saku dan kebiasaan melewatkan
sarapan berhubungan dengan status gizi lebih anak sekolah dasar. Media Gizi Indonesia, 10(1), 1–6. Google Scholar
Rumajar,
F., Rompas, S., & Babakal, A. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi
obesitas pada anak TK Providensia Manado. Jurnal Keperawatan, 3(3).
Google Scholar
Wulandari,
T. (2017). Hubungan antara faktor aktivitas fisik terhadap obesitas pada
kalangan anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Google Scholar
Zulfa, F.
(2011). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast food Modern dengan Status Gizi (BB/TB
Z-Score) di SD Al-Muttaqin Tasikmalaya. Universitas
Siliwangi Tasikmalaya. Responden. Google Scholar
Anggraini,
A. K. (2013). Hubungan Kejadian Obesitas pada Anak dengan Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan Siap Saji di SDIT Ulul Albab Bekasi. Jurnal Kesehatan, 2(4), 34–43. Google Scholar
Kemenkes, R
IKemenkes, R. I. (2012). P. pencegahan dan penanggulangan kegemukan dan
obesitas pada anak sekolah. K. K. R. I. (2012). Pedoman pencegahan dan
penanggulangan kegemukan dan obesitas pada anak sekolah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Google Scholar
Manggabarani,
S., Hadi, A. J., & Ishak, S. (2020). Edukasi Aktivitas Fisik dalam
Pencegahan Obesitas di Madrasah Tsanawiyah Aisyiyah Kota Binjai. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan,
1(1), 1–6. Google Scholar
Martins, A.
P. B. (2018). É preciso tratar a obesidade como um problema de saúde pública. Revista de Administração de Empresas,
58, 337–341. Google Scholar
Nuraini, F.
(2015). Hubungan aktivitas fisik
dengan obesitas pada anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta.
Universitas Gadjah Mada Google Scholar.
Oktaviani,
W. D. (2012). Hubungan kebiasaan konsumsi fast food, aktivitas fisik, pola
konsumsi, karakteristik remaja dan orang tua dengan indeks massa tubuh
(IMT)(studi kasus pada siswa SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro, 1(2), 18843.
Google Scholar
Organization,
W. H. (2004). Global strategy on diet,
physical activity and health. Google Scholar
PUPUT, M.
E. I. I. (2019). Faktor–Faktor Yang
Berhubungan Dengan Obesitas Pada Anak Usia 9–11 Tahun Di Sd Ma’arif Kecamatan
Ponorogo. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun. Google Scholar
Rosyidah,
Z., & Andrias, D. R. (2015). Jumlah uang saku dan kebiasaan melewatkan
sarapan berhubungan dengan status gizi lebih anak sekolah dasar. Media Gizi Indonesia, 10(1), 1–6. Google Scholar
Rumajar,
F., Rompas, S., & Babakal, A. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi
obesitas pada anak TK Providensia Manado. Jurnal Keperawatan, 3(3).
Google Scholar
Seprianty,
V., Tjekyan, R. M. S., & Thaha, M. A. (2015). Status Gizi Anak Kelas III
Sekolah Dasar Negeri 1 Sungaililin. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya, 2(1),
129–134. Google Scholar
Septiani,
R., & Raharjo, B. B. (2017). Pola konsumsi fast food, aktivitas fisik dan
faktor keturunan terhadap kejadian obesitas (studi kasus pada siswa sd negeri
01 tonjong kecamatan tonjong kebupaten brebes). Public Health Perspective Journal, 2(3). Google Scholar
Zulfa, F.
(2011). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast food Modern dengan Status Gizi (BB/TB
Z-Score) di SD Al-Muttaqin Tasikmalaya. Universitas
Siliwangi Tasikmalaya. Responden. Google Scholar
Copyright holder: Herliana Fajrini, Ayatun Fil Ilmi, Lela Kania Rahsa (2022) |
First publication right: Jurnal Health Sains |
|