Melisa Sonia Foris, Vito Anggarino Damay, Dyah Novita Anggraini
668 Jurnal Health Sains, Vol. 3, No. 5, Mei 2022
Yayasan Pembinaan Anak Cacat di
Surakarta. Dan didukung pula oleh
penelitian yang dilakukan oleh
(Anggitamara et al., 2018), yang
menyatakan bahwa edukasi kesehatan
dapat meningkatkan pengetahuan serta
sikap terhadap penyakit infeksi pernafasan
pada pelajar di Gansu, Cina.
Penelitian yang dilakukan oleh
(Dunton et al., 2020), faktor
sosiodemografik seperti tingkat
pendidikan terakhir dan pekerjaan dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Melalui hasil penelitian, didapatkan
peningkatan nilai lebih besar pada
responden yang memiliki tingkat
pendidikan terakhir tinggi dibandingkan
dengan responden yang memiliki tingkat
pendidikan menengah. Responden yang
memiliki pendidikan tinggi memiliki rata-
rata nilai tes sebelum sebesar 78,46 dan
rata-rata nilai tes sesudah sebesar 96,67.
Dengan demikian, kenaikan nilai
responden yang memiliki tingkat
pendidikan terakhir tinggi adalah sebesar
18,21. Responden yang memiliki tingkat
pendidikan akhir menengah memiliki rata-
rata nilai tes sebelum adalah sebesar 79,58
dan rata-rata nilai tes sesudah adalah
sebesar 96,90. Dengan demikian
peningkatan nilai yang didapatkan pada
responden dengan pendidikan terakhir
menengah adalah 17,32. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dimaksud
sebelumnya bahwa, tingkat pendidikan
terakhir mempengeruhi pengetahuan
seseorang. Akan tetapi untuk faktor
pekerjaan, dikarenakan responden
penelitian tidak memiliki pekerjaan yang
berkaitan dengan olahraga maka variabel
tersebut tidak dapat dianalisis.
Dalam penelitian ini, didapatkan
hasil signifikan peningkatan nilai pada
pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam
tes sebelum dan tes sesudah. Topik – topik
ini mencakup pengetahuan berolahraga
secara umum dan manfaat dari
berolahraga. Terutama, pada topik
kegiatan mencuci dan pekerjaan rumah
lainnya merupakan jenis aktivitas yang
cukup untuk mempertahankan kesehatan
yang baik, yang hanya dijawab benar oleh
39 responden pada tes sebelum dan
kemudian dijawab benar oleh 91
responden pada tes sesudah. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa masih
banyak masyarakat yang menganggap
pekerjaan rumah dapat mempertahankan
kesehatan mereka. Berdasarkan anjuran
Kementrian Kesehatan Indonesia, anjuran
untuk berolahraga adalah setidaknya 30
menit per hari yang dapat dilakukan
dengan olahraga ringan seperti lari dan
bersepeda.
Kelebihan dari penelitian ini adalah,
responden juga mendapatkan manfaat dari
penelitian berupa informasi dan
pengetahuan baru mengenai berolahraga.
Sehingga penelitian ini membawa manfaat
bagi peneliti maupun responden yang
berpartisipasi. Selain itu, penelitian ini
juga memiliki data demografik yang
beragam, terutama dari sisi pekerjaan dan
daerah asal. Penelitian ini juga
memberikan bukti bahwa pelaksanaan
seminar daring dapat meningkatkan
pengetahuan responden, dimana seminar
daring atau kelas online sering dilakukan
dapat menjadi pilihan alternatif dalam
situasi pandemi seperti sekarang ini.
Penelitian ini masih memiliki
keterbatasan, yaitu karena edukasi
dilakukan secara online dikarenakan
situasi Pandemi COVID-19, sehingga
dapat terjadi kendala internet pada saat
mengikuti seminar daring. Penelitian ini
juga tidak dapat dijangkau oleh
masyarakat yang tidak memiliki fasilitas
dan akses internet. Selain itu, persebaran
tingkat pendidikan terakhir responden
berada di tingkat menengah dan tinggi,
sehingga peneliti tidak mampu melakukan