Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398     

Vol. 2, No. 12, Desember 2021

 

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PROLANIS DI KLINIK PUTRA GEMILANG CIKAMPEK

 

Juniarty Mauldi, Wempi Eka Rusmana

Politeknik Piksi Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Email: juniartymauldi@gmail.com, wempiekarusmana86@gmail.com

 

info artikel

abstraK

Diterima

5 Desember 2021

Direvisi

15 Desember 2021

Disetujui

25 Desember 2021

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik alias berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan darah tinggi permanen yang disebut hipertesi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek. Serta untuk mengetahui persentase penggunaan obat antihipertensi pada pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif. Data yang terkumpul dalam rekam medis selama penelitian diolah dan dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya data yang dibutuhkan dicatat dan direkap dalam lembar kerja. Populasi pada penelitian ini adalah 67 pasien prolanis dengan diagnosa hipertensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih banyak pasien prolanis perempuan yang didiagnosi hipertensi dengan persentase 46 (68,66%) sedangkan laki – laki sebanyak 21 (31,34%). Dengan usia >60 tahun sebanyak 44 (65,67%).

 

ABSTRACT

Hypertension is an increase in blood presure from the arteries that is systematic, aka it lasts continuously for a long period of time. Hypertension does not occur seddenly, but through a long process. Uncontrolled high blod pressur for a certain period will cause permanent high blood pressure caled hypertasion. The purpose of this study was determine the characteritics of prolanis patients at the Putra Gemilang Clinic Ckampek. And to determine the percentage of use of antihypertensive drugs in prolanis patients at the Putra Gemilang Clinic Cikampek. This study uses descriptive, quantitative. The data collected in medical records during the study were processed and analyzed descriptive. Furthermore, the required data is recorded and recorded ina worksheet. The population in this study were 67 prolanis patients with a diagnosis of hypertension. The result showed that more famele prolanis patients were diagnosed with hypertansion with a percentage of 46 (68,66%) while 21 (31,34%) men were diagnosed with hypertansion. With age > 60 years as many 44 (65,67%).

Kata Kunci:

hipertensi; evaluasi; prolanis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

hypertension; evaluation; prolanis


 


Pendahuluan

Hipertensi merupakan salah satu penyebab terbesar morbiditas di dunia. Sering disebut sebagai pembunuh diam – diam. Data World Health Organization (Organization, 2018) menunjukan bahwa prevalensi di dunia mencapai sekitar 1,13 miliar individu, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan terus meningkat mencapai 1,5 miliar individu pada tahun 2025, dengan kematian mencapai 9,4 juta individu. Riset Kesehatan Dasar (Kemenkes, 2018).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam kondisi cukup istirahat/tenang (Krisdiyanti, 2019). Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal, jantung, dan otak bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai (Kemenkes, 2018).

Sedangkan (RI, 2013) menyatakan bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 25,8% tahun 2007 menjadi 34,1% pada tahun 2018. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi berdasarkan Riskesdas Departemen Kesehatan tahun 2013 mencapai sekitar 8,8%. Dari 80 pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek 25 orang mengalami hipertensi (DepKes, 2008). Pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah terjadinya tekanan darah tinggi dengan menurunkan tekanan darah sampai tidak menggangu fungsi ginjal, otak, jantung, maupun kualitas hidup, sambil dilakukan pengendalian faktor – faktor resiko kardiovaskuler lainnya. (Setiawati & Bustami, 1995).

Evaluasi penggunaan obat antihipertensi bertujuan untuk menjamin penggunaan obat dan rasional pada penderita hipertensi. Penggunaan obat yang rasional sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi. Apabila penderita hipertensi tidak di terapi dapat menyebabkan komplikasi dan dapat memperburuk keadaan penderita (Suyono & Lyswanti, 2008).

Hasil penelitian (Pratiwi & Perwitasari, 2017), bahwa pasien hipertensi disebabkan oleh kurangnya pemahaman pasien terhadap pengobatan, kepercayaan dan budaya setempat, munculnya efek samping penggunaan obat. Faktor – faktor yang berhubungan dengan penderita hipertensi, menunjukan bahwa faktor pendidikan, lama menderita hipertensi (Wahyudi et al., 2018), pengetahuan, dukungan keluarga, peran petugas kesehatan dan motivasi terdapat hubungan dengan kepatuhan berobat (Asyikin & Tanri, 2018).

Klinik Putra Gemilang Cikampek merupakan salah satu klinik swasta di Kabupaten Karawang, dimana dari 80 pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek, 25 orang mengalami hipertensi. Tingginya kasus penderita hipertensi menjadikan sangat penting untuk penelitian mengenai evaluasi pasien tersebut dalam penggunaan obat.

Tujuan penelitian ini berharap bisa mendapatkan gambaran mengenai bagaimana penggunaan obat antihipertensi pada pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek.

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan informasi mengenai pengobatan antihipertensi pada penderita hipertensi yang baik dan benar.

 

Metode Penelitian

(Tarsito, 2014) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, kuantitatif.

Metode kuantitatif menurut (Sugiyono, 2017) adalah metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic (Arikunto, 2010).

 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek Periode Januari – Maret 2021. Penelitian mendapatkan populasi sebanyak 80 pasien.

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek Periode Januari – Maret 2021. Jumlah total pasien adalah 80 pasien yang kemudian dihitung menggunakan rumus slovin sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 67 pasien dengan rumus sebagai berikut:

n = N/((1+N(e^2)))

Keterangan :

N = besar populasi

n = besar sempel

d = tingkat kepercayan/ketepatan yang diinginkan (5%)

 n = N/((1+N(e^2 )))

N = 80

e˛ = 0,05

Diaplikasikan kedalam rumus

n = 80/((1+80(0,05^2 )))

n = 80/(1+80(0,0025)))

n = 80/1,2

n = 66,67

n = 67 orang

Dari populasi semua pasien prolanis dengan diagnosa hipertensi sebanyak 80 pasien, maka digunakan sampel pasien yang mendapatkan terapi antihipertensi sebanyak 67 pasien.

Data yang terkumpul dalam rekam medik selama penelitian akan diolah dan dianalisis secara deskriptif.

 

Hasil dan Pembahasan


 

Tabel 1

Karakteristik pasien hipertensi di Klink Putra Gemilang Cikampek

Karakteristik Sosio-demografi

N = 67 (100%)

Jenis kelamin

Laki – laki

21 (31,34%)

Perempuan

46 (68,66%)

Usia

< 40

1 (1,49%)

40 – 60

22 (32,84%)

61 – 80

44 (65,67%)

Pekerjaan

Bekerja

24 (35,82%)

Tidak bekerja

43 (64,18%)

 

Gambar 1

Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 2

 Diagram Usia Pasien


Berdasarkan data diatas, menunjukan bahwa pada usia 60 tahun ke atas lebih rentan terkena penyakit hipertensi dengan jumlah perbandingan 65,67% dari 67 sampel


Gambar 3

Diagram Pekerjaan

 


Berdasarkan data diatas, menunjukan bahwa pasien yang tidak bekerja sebanyak 64,18% dari total 67 pasien.


Tabel 2

Data Obat Antihipertensi

Jenis Obat

Jumlah pasien

Persentase

Amlodipin 10 mg

57

68,67 %

Amlodipin 5 mg

10

12,05%

Captopril 25 mg

8

9,64%

Captopri 12,5 mg

3

3,61%

Valsartan 160 mg

1

1,21%

Valsartan 80 mg

3

3,61%

Bisoprolol 5 mg

1

1,21%

Total

83

100%


 

 

Dilihat dari data diatas, menunjukan pasein yang diberikan terapi antihiertensi oral amlodipin 10mg lebih banyak dengan perbandingan sebesar 68,67% dari total sampel.

 

Kesimpulan

Data karakteristik pasien hipertensi di Klinik Putra Gemilang Cikampek periode Januari – Maret 2021 menunjukan bahwa pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 68,66% dan pasien dengan jenis kelamin laki – laki sebanyak 31,34%, dengan rentan usia kurang dari 40 tahun sebanyak 1,49% pasien dengan usia 40 sampai 60 tahun sebanyak 32,84% dan pasien dengan usia 61 sampai 80 tahun sebanyak 65,67%. Pada terapi antihipertensi pasien lebih banyak mendapatkan terapi obat berupa amlodipin 10 mg dengan persentase 68,67%.

 

BIBLIOGRAFI

 

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta: Rineka Cipta. Google Scholar

 

Asyikin, A., & Tanri, A. (2018). Nurisyah, & Wibowo.(2019). Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Influenza Secara Swamedikasi Di Desa Waepute Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2018. Google Scholar

 

Depkes, R. I. (2008). Farmakope Herbal Indonesia. In Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Google Scholar

 

Kemenkes, R. I. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. In Online) Http://Www. Depkes. Go. Id/Resources/Download/Info-Terkini/Materi_Rakorpop_2018/Hasil% 20riskesdas (Vol. 202018). Google Scholar

 

 

Krisdiyanti, D. (2019). Konsumsi Jus Belimbing (Averrhoa Carambola) Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Purwojati. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Google Scholar

 

Organization, W. H. (2018). Who Expert Consultation On Rabies: Third Report (Vol. 1012). World Health Organization. Google Scholar

 

Pratiwi, R. I., & Perwitasari, M. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Hipertensi Dalam Penggunaan Obat Di Rsud Kardinah. Seminar Nasional Iptek Terapan (Senit). Google Scholar

 

Ri, K. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 16. Google Scholar

 

Setiawati, A., & Bustami, Z. S. (1995). Antihipertensi, Farmakolo Gi Dan Terapi, Edisi Iv, 315-342. Bagian Farmakologi Fakultaskedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Google Scholar

 

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D. Penerbit Cv. Alfabeta: Bandung. Google Scholar

 

Suyono & Lyswanti, E. N. (2008). Studi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Penderita Hipertensi Rawat Inap: Penelitian Di Rsu Dr. Saiful Anwar Malang. Google Scholar

 

Tarsito, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta. Bandung. Google Scholar

 

Wahyudi, C. T., Ratnawati, D., & Made, S. A. (2018). Pengaruh Demografi, Psikososial, Dan Lama Menderita Hipertensi Primer Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi. Jurnal Jkft, 2(2), 14–28. Google Scholar

 

 

 


Copyright holder:

Juniarty Mauldi, Wempi Eka Rusmana (2021)

 

First publication right:

Jurnal Health Sains

 

This article is licensed under: