Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398     

Vol. 2, No. 10, Oktober 2021

 

SURVEI DETEKSI DINI KESEIMBANGAN PADA ANAK-ANAK SUKU LAUT DUANA DI RT 01 RW 04 KELURAHAN TANJUNGBATU KOTA

 

Rahmi Windhy Astari, Cici Anggraini

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

Email: rahmiwindhy@gmail.com, cicianggraini9898@gmail.com

 

info artikel

abstraK

Diterima

5 Oktober 2021

Direvisi

15 Oktober 2021

Disetujui

25 Oktober 2021

Pada anak usia mengalami peningkatan kualitas kemampuan aktivitas fisik, selain itu juga bisa mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangannya. World Health Organization (WHO) memberikan pernyataan bahwa gangguan kesehatan pada anak yang paling banyak dialami adalah gangguan pada muskuloskeletal. Sistem muskuloskeletal memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan tubuh manusia. Keseimbangan merupakan faktor utama dalam menjaga dan mempertahankan keseimbangan tubuh manusia dengan baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui deteksi dini keseimbangan pada anak-anak suku laut duana. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei dengan instrumen pemeriksaan keseimbangan stork balance stand test. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Setiap anak dites sebanyak 3 kali dan diambil nilai yang terbaik. Waktu selama tes dihitung dengan menggunakan Stopwatch. Hasil penelitian pengukuran keseimbangan anak suku laut duana yaitu laki-laki 74% dan perempuan 58% mendapatkan kategori baik sekali dengan hasil persentase paling tinggi. Hal ini berarti anak-anak suku laut duana mampu mempertahankan keseimbangan sangat baik sekali. Kesimpulan penelitian perkembangan motorik anak usia dini berhubungan dengan perkembangan motorik dan dengan kemampuan geraknya. Kemampuan motorik anak dapat dilihat dari berbagai gerakan dan permainan yang dilakukan setiap hari. Kemampuan motorik anak usia dini terkait erat dengan aktivitas yang dilakukan anak.

 

ABSTRACT

In children of age experiencing an increase in the quality of physical activity ability, in addition, it can also experience delays in growth and development. The World Health Organization (WHO) provides a statement that the most common childhood health disorders are musculoskeletal disorders. The musculoskeletal system has an important role in maintaining the balance of the human body. Balance is a major factor in maintaining and maintaining the balance of the human body properly. The purpose of the study was todetermine early detection of balance in children ofthe duana sea tribe. The research method conducted is quantitative research using survey methods with stork balance check instruments balance stand test.   Sampling techniques using purposive sampling methods. Each child is tested 3 times and is taken the best grades. The time during the test is calculated using the Stopwatch. The results of the study measured the balance of children of the duana sea tribe, namely men 74% and women 58% got a very good category with the highest percentage results. This means that the children of the duana sea tribe are able to maintain a very good balance. The conclusion of early childhood motor development research is related to the development of motorik and with itsability to move. Children's motor skills can be seen from various movements and games that are done every day.  Themotor skills of early childhood are closely related to the activities carried out by children.

Kata Kunci:

musculoskeletal; anak usia dini; keseimbangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

musculoskeletal;early childhood; balance


 


Pendahuluan

Tumbuh kembang anak perlu untuk diperhatikan sejak usia dini, termasuk untuk diperhatikan secara optimal baik fisik, mental dan sosial. World Health Organization (WHO) memberikan pernyataan bahwa gangguan kesehatan pada anak yang paling banyak dialami adalah gangguan pada musculoskeletal (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Sistem muskuloskeletal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, hal ini dikarenakan keseimbangan merupakan komponen utama dalam menjaga dan mempertahankan posisi tubuh (Yuliana et al., 2014). Inilah yang menjadi potensi besar bagi bangsa Indonesia apabila kondisi tumbuh kembang anak diperhatikan dengan baik (Kemenkes, 2014).

Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan pusat massa tubuh pada base of support. Keseimbangan dicapai karena adanya komponen-komponen pengontrol keseimbangan tubuh meliputi visual (penglihatan), vestibular (gerak keseimbangan), propioceptive (sentuhan) dan sistem muskuloskleletal meliputi otot, sendi, serta jaringan lunak (Irfan et al., 2016) Ada dua tipe keseimbangan, yaitu keseimbangan statis dan dinamis. Kesimbangan statis adalah kemampuan mempertahankan posisi saat tubuh tidak bergerak, sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan posisi saat tubuh bergerak (Afafah & Kumaat, 2018). Secara fisiologis keseimbangan tubuh anak-anak ditentukan oleh fungsi neurologis sistem otak dan sistem vestibular (Lendra, 2009).

Keseimbangan berperan penting untuk menjaga postur tubuh agar mampu melakukan aktivitas gerak dengan baik. Gangguan sistem vestibular pada anak tunarungu dapat mempengaruhi kemampuan keseimbangannya yang dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Sehingga penting untuk dilakukannya skreening terhadap keseimbangan anak tunarungu (Raharjo et al., 2020).

Anak usia dini pertengahan merupakan anak direntang usia 6-12 tahun dimana anak mengalami pertumbuhan dan kemampuan yang pesat (Sudarmada, 2010). Pada usia ini, terjadi peningkatan pada anak untuk melakukan aktifitas fisik, apabila mengalami keterlambatan, maka anak akan mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan (Permana, 2013). Kemampuan anak untuk dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi dibutuhkan untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan (Novitasari et al., 2019). Suku Laut Duana merupakan suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya atau aktivitasnya dilaut seperti halnya nelayan dan tinggal dipinggir laut, seluruh aktivitasnya seperti tidur, memasak, dan bermain dilakukan dipinggir laut. Adapun permainan yang sering dilakukan anak-anak suku duana dari usia dini ialah permainan tradisional seperti teng-teng, lompat tali, enggrang, bermain ayunan dll. Stimulasi dari permainan tradisional ini yang menyebabkan kemampuan motorik dan fisiknya sudah terbentuk sejak dini. Hal ini mendukung bahwa kemampuan yang paling berkembang pesat pada usia dini adalah kemampuan motorik atau fisiknya (Pratiwi, 2014).

Suku Laut Duana adalah masyarakat yang berdiam diri dibeberapa pulau di Kepulauan Riau, antara lain dibagian pantai Kecamatan Lingga, Bintan Timur, Galang, Kundur, Senayang dan Sidutan. Suku Laut Duana adalah salah satu suku melayu asli yang terdapat didaerah Pulau Kundur biasanya mereka menyebut diri mereka orang Kuala (Muara), karena awalnya mereka bertempat tinggal dipinggiran laut. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan survei disini dikarenakan minimnya informasi, kultur berupa aktivitas yang berbeda, masih menggunakan permainan tradisional serta lokasi yang jarang dikunjungi masyarakat luar lainnya di daerah Suku Laut Duana. Maka dari itu penulis akan melakukan survei dengan judul “Deteksi Dini Keseimbangan Pada Anak-Anak Suku Laut Duana Di RT 01 RW 04 Kelurahan Tanjungbatu Kota”.

Tes keseimbangan satu kaki adalah kemampuan menyeimbangkan diri dengan satu kaki. Keseimbangan satu kaki merupakan indikator penting dari kemampuan fungsional otak. Seseorang harus mampu menjaga keseimbangan ini selama lebih dari 20 detik. Salah satu cara mengetahui kemampuan keseimbangan statis adalah menggunakan metode Stork Stand Test pemeriksaan ini dengan mata terbuka.

 

Gambar 1

 Stork Stand Test (Afafah, 2018)

 

Dengan kategori penilaian sebagai berikut:

 

 

 


 

Tabel 1

Tabel Penilaian Strok Stand Test (Afafah, 2018)

No.

Pria

Kategori

Wanita

1.

> 51 detik

Baik Sekali

>28 detik

2.

37 – 50 detik

Baik

23 – 27 detik

3.

15 – 36 detik

Sedang

8- 22 detik

4.

5 – 13 detik

Kurang

3 – 6 detik

5.

0 – 4 detik

Kurang Sekali

0 – 2 detik

 


Keseimbangan tubuh merupakan fungsi yang amat vital bagi manusia seperti halnya panca-indera. Pada anak, keseimbangan tubuh yang dimiliki, membantunya untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari terutama yang berhubungan dengan sistem visual atau penglihatan, seperti melihat benda, memperkirakan ruang, serta menempatkan diri secara tepat pada sebuah kondisi (Pratiwi, 2014).

 

Metode Penelitian

Survei ini dilakukan di komunitas suku laut duana kelurahan tanjungbatu kota, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 November 2020 pukul 15.30-17.30 WIB di lapangan suku laut duana. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei dengan instrumen pemeriksaan keseimbangan stork balance stand test. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu anak usia 6-12 tahun, tidak memiliki riwayat gangguan muskuloskeletal, sehat jasmani dan rohani, bersedia mengikuti penelitian, kemudian didapatkan 26 sampel anak. Setiap anak dites sebanyak 3 kali dan diambil nilai yang terbaik. Waktu selama tes dihitung dengan menggunakan Stopwatch.

 

Hasil dan Pembahasan

 

Grafik 1

Berdasarkan Jenis Kelamin

 

Anak-anak yang mengkuti deteksi dini keseimbangan di Lapangan Suku Laut Duana sebanyak 26 anak dengan rincian laki-laki 19 orang dan perempuan 7 orang.

 Grafik 2

Berdasarkan Usia

 

Anak-anak yang mengkuti deteksi dini keseimbangan di Lapangan Suku Laut Duana berusia 6-12 tahun dengan rincian anak laki-laki usia 6 tahun 3 anak, usia 7 tahun 3 anak, usia 8 tahun 5 anak, usia 9 tahun 1 anak, usia 10 tahun 2 anak, usia 11 tahun 3 anak dan usia 12 tahun 2 anak. Sedangkan rincian anak perempuan, usia 6 tahun 1 anak, usia 8 tahun 2 anak, usia 9 tahun 2 anak, usia 10 tahun 1 anak dan usia 11 tahun 1 anak.

Grafik 3

Hasil Responden Berdasarkan Pengukuran Keseimbangan

 

Keterangan kategori:

Laki-laki:

- Baik Sekali     : 74%

- Baik               : 21%

- Sedang           : 0%

- Kurang           : 5%

- Kurang Sekali : 0%

Perempuan:

- Baik Sekali     : 58%

- Baik               : 14%

- Sedang           : 14%

- Kurang           : 14%

- Kurang Sekali : 0%

Berdasarkan keterangan tabel diatas dapat dilihat hasil pengukuran keseimbangan anak suku laut duana yaitu laki-laki 74% dan perempuan 58% mendapatkan kategori baik sekali dengan hasil persentase paling tinggi. Hal ini berarti anak-anak suku laut duana dapat mempertahankan keseimbangan sangat baik sekali. Karakteristik fisik seperti komposisi tubuh serta kemampuan fisik seperti kekuatan, kecepatan, dan daya tahan dipengaruhi berbagai faktor salah satunya adalah faktor keturunan dan lingkungan. Orang lahir dari suku atau lingkungan yang berbeda akan menampilkan karakteristik fisik yang berbeda pula.

Anak usia dini pertengahan memiliki rentang usia 6-12 tahun dimana anak mengalami pertumbuhan dan kemampuan yang pesat. Hal ini karena semua aspek perkembangan anak usia dini akan tumbuh dan berkembang secara optimal melalui stimulasi-stimulasi yang diberikan oleh orang sekitar pada usia tersebut dan mengalami peningkatan perkembangan sesuai dengan peningkatan usia anak (Permana, 2013).

 Perkembangan motorik anak usia dini berhubungan dengan perkembangan motorik dan berhubungan dengan kemampuan gerak anak. Kemampuan motorik anak dapat dilihat dari berbagai gerakan dan permainan yang dilakukan setiap hari (Hasanah, 2016). Masa kemampuan motorik anak usia dini terkait erat dengan aktivitas yang dilakukan anak. Anak yang banyak melakukan aktivitas fisik, kemampuan motorik kasarnya akan berkembang dengan baik, pertumbuhan anak juga akan optimal. Motorik kasar melibatkan otot-otot besar anak yang bekerja, seperti saat anak sedang berjalan, berjijnjit, melompat, dan berlari. Ketidakmampuan mencapai keseimbangan yang optimal dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas fungsional sehari-hari yang membuat anak mudah terjatuh dan cedera, sulit menstabilkan tubuh saat bagian tubuh lain bergerak, sulit mempertahankan postur tubuh saat duduk, berdiri, berjalan, berlari dan kesulitan melakukan gerakan lainnya (Fitri & Imansari, 2020). Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan komponen-komponen yang berperan dalam pembentukan keseimbangan. Maka dari itu anak-anak yang melakukan permainan memerlukan keseimbangan tubuh sejak masa taman kanak-kanak (Lendra, 2009).

 

Kesimpulan

Keseimbangan diartikan sebagai keterampilan mempertahankan tubuh ketika berada di berbagai posisi. Pergerakan yang tinggi pada ank usia dini membuat mereka aktif bergerak. Aktivitas yang sering dilakukan anak-anak ialah gerakan seperti melompat, melempar, menendang dan berlari. SurveiDeteksi Dini Keseimbanganialah merupakan kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh seorang mahasiswa profesi fisioterapi. Pada dasarnya anak-anak suka melakukan aktivitas fisik, akan tetapi beberapa anak mengalami masalah perkembangan motorik yang tidak sesuai dengan tumbuh kembang berdasarkan usianya. Tidak semua anak mendapatkan stimulasi keseimbangan tubuh yang optimal sehingga akan mempengaruhi perkembangan motoriknya.

Hasil pengukuran keseimbangan pada anak suku laut duana laki-laki 74% sangat baik sekali dan perempuan 58% sangat baik sekali. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan seperti kultur dan latar belakang anak-anak suku laut duana dimana sejak kecil mereka sudah terstimulasi dengan baik untuk mempertahankan keseimbangan. Hal ini didasari dari aktivitas sehari-hari mereka masih bermain permainan tradisional seperti melompat tali, teng-teng, bermain bola, ayunan dan permainan tradisional lainnya.

 

BIBLIOGRAFI

Afafah, M. N. F. (2018). Analisis Keseimbangan Statis Dan Keseimbangan Dinamis Wanita Paguyuban Olahraga Lansia Perumahan Pongangan Indah Gresik. Jurnal Kesehatan Olahraga Ikor Fio Unesa, 2(7), 292–298. Google Scholar

 

Fitri, R., & Imansari, M. L. (2020). Permainan Karpet Engkle: Aktivitas Motorik Untuk Meningkatkan Keseimbangan Tubuh Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1186–1198. Google Scholar

 

Hasanah, U. (2016). Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Melalui Permainan Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 5(1). Google Scholar

 

Irfan, M., Rabel, S., Bukhtar, Q., Qadir, M. I., Jabeen, F., & Khan, A. (2016). Orally Disintegrating Films: A Modern Expansion In Drug Delivery System. Saudi Pharmaceutical Journal, 24(5), 537–546. Google Scholar

 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pertanyaan Dan Jawaban Terkait Coronavirus Disease 2019 ( Covid-19 ). World Health Organization, 2019, 1–13. Google Scholar

 

Kesehatan Ri Kementrian. (2014). Infodatin Anak. Pusat Data Dan Informasi, 12. Google Scholar

 

Made Dody Lendra, T. B. S. (2009). Beda Pengaruh Kondisi Kaki Datar Dan Kaki Dengan Arkus Normal Terhadap Keseimbangan Statis Pada Anak Usia 8-12 Tahun Di Kelurahan Karangasem, Surakarta. Jurnal Fisioterapi, 9(2), 49–58. Google Scholar

 

Novitasari, R., Nasirun, M., & Delrefi, D. (2019). Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain Dengan Media Hulahoop Pada Anak Kelompok B Paud Al-Syafaqoh Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Ilmiah Potensia, 4(1), 6–12. Google Scholar

 

Nur Fahri Afafah, M., & Anita Kumaat, N. (2018). Analisis Keseimbangan Statis Dan Keseimbangan Dinamis Wanitapaguyuban Olahraga Lansia Perumahan Pongangan Indah Gresik. Jurnal Kesehatan Olahraga, 6(2), 292–298. Google Scholar

 

 

Permana, D. F. W. (2013). Perkembangan Keseimbangan Pada Anak Usia 7 S / D 12 Tahun Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Journal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 3(1), 25–29. Google Scholar

 

Raharjo, S., Ridhoi, A., & Kinanti, R. G. (2020). Survei Tingkat Keseimbangan Statis Siswa Tunarungu Sdlb Di Kota Malang. Jurnal Sport Science, 10(1), 53–59. Google Scholar

 

Sri Yuliana, I Putu Gede Adiatmika, Muhammad Irfan, D. F. D. I. A. H. (2014). Pelatihan Kombinasi Core Stability Exercise Dan Ankle Strategy Exercise Tidak Lebih Meningkatkan Keseimbangan Statis Pada Mahasiswa S1 Fisioterapi Stikes Aisyiyah Yogyakarta. Sport And Fitness, 2(2), 63–73. Google Scholar

 

Sudarmada, I. N. (2010). Perkembangan Presentase Lemak Tubuh, Ukuran Anthropometri Dan Kemampuan Loncat Tegak Pada Anak Usia 6-12 Tahun Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Ketinggian Wilayah Tempat Tinggal Di Bali. Uns (Sebelas Maret University). Google Scholar

 

Wiwik Chitra Pratiwi, M. M. (2014). Peningkatan Keseimbangan Tubuh Melalui Berjalan Di Atas Versa Disc Pada Anak Kelompok B Paud Taman Bella Candi Semarang. Jurnal Penelitian Paudia, 40–62. Google Scholar


Copyright holder:

Rahmi Windhy Astari, Cici Anggraini (2021)

 

First publication right:

Jurnal Health Sains

 

This article is licensed under: