Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398     

Vol. 2, No. 9, September 2021

 

ANALISIS LUAS RUANGAN BERDASARKAN KEBUTUHAN RAK DI RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS CANGKUANG

 

Dindin Solehudin, Sali Setiatin

Politeknik Piksi Ganesha Bandung Jawa Barat, Indonesia

Email: dsolehudin@piksi.ac.id, salisetiatin@gmail.com

 

info artikel

abstraK

Diterima

5 September 2021

Direvisi

15 September 2021

Disetujui

25 September 2021

Rak penyimpanan dibutuhkan dalam menjaga kerahasiaan rekam medis, memelihara rekam medis dari kerusakan fisik, dan memudahkan petugas dalam mengambil rekam medis serta pengembalian kembali rekam medis. Disamping itu, dibutuhkan juga ruang penyimpanan yang memadai agar rak yang dibutuhkan dapat tertata dengan baik dan rapi. Berdasarkan hasil pengamatan awal, ruang penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas Cangkuang masih sempit dan belum memadai, terbukti dengan banyaknya berkas rekam medis yang tercecer di lantai dan akses yang sulit untuk petugas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan luas ruangan penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan kebutuhan rak penyimpanan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggambarkan hasil penelitian apa adanya dan membandingkan dengan teori kemudian ditarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini adalah ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan. Objek dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis rawat jalan dan rak penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan. Hasil dari penelitian menunjukkan jumlah rak penyimpanan di Puskesmas Cangkuang adalah 5 unit rak dengan luas ruang penyimpanan 5.39 m². Jika saat ini hanya terdapat 5 unit rak, Puskesmas Cangkuang perlu menyediakan 5 unit rak lagi, dan memperluas ruang penyimpanan menjadi 13.63 m² sehingga semua berkas rekam medis saat ini dapat tersusun rapi di dalam rak serta memudahkan akses bagi petugas untuk mengambil dan mengembalikan kembali berkas rekam medis.

 

ABSTRACT

Storage racks are needed to maintain the confidentiality of medical records, maintain medical records from physical damage, and make it easier for officers to retrieve medical records and return medical records. In addition, sufficient storage space is also needed so that the shelves needed can be arranged properly and neatly. Based on initial observations, the medical record file storage space at the Cangkuang Health Center is still narrow and insufficient, as evidenced by the large number of medical record files scattered on the floor and difficult access for officers. This study aims to determine the area of medical file storage space based on the need for storage racks. The research method used is a quantitative descriptive method by describing the results of the research as they are and comparing them with the theory which then draws conclusions. The subject in this study is the outpatient medical record file storage room. The object of this research is the outpatient medical record file and the outpatient medical record file storage rack. The results showed that the number of storage racks at the Cangkuang Health Center was 5 units with a storage area of 5.39 m². If currently there are only 5 shelves, Cangkuang Health Center needs to provide 5 more shelves, and expand the storage space to 13.63 m² so that all current medical record files can be neatly arranged in the shelves and make it easier for officers to retrieve and return them. medical record file.

Kata Kunci:

rekam medis; ruang penyimpanan; rak penyimpanan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

medical records; storage room; storage shelves




Pendahuluan

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya (No, 2018).

Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang telah diberikan kepada pasien (Ordila et al., 2020). Penyelenggaraan rekam medis merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan untuk melayani permintaan dari pasien atau untuk keperluan lainnya (Azzahra & Mufidi, 2021).

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien (Handiwidjojo, 2015).  Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis mulai dari pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medik, dilanjutkan dengan penyelenggaraan, penyimpanan serta pengeluaran berkas rekam medis dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman oleh pasien atau untuk keperluan lainnya (Ullna, 2008).  Melihat kerumitan dan kompleksitas pengelolaan rekam medis, maka sudah saatnya apabila setiap rumah sakit modern saat ini mengganti pengelolaan rekam medis tradisional (manual) menjadi elektronik. Bahkan lebih dari itu dapat dibangun suatu sistem rekam kesehatan elektronik (RKE) yang terintegrasi. Dengan rekam medis elektronik (RME), maka diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit melalui tiga manfaat yaitu manfaat umum, operasional dan organisasi. Harus diakui bahwa perubahan dari sistem manual ke RME tidaklah mudah, perlu sebuah upaya keras dalam bentuk kampanye gerakan keselamatan pasien (patient safety). Bilamana perlu harus dilakukan dalam skala nasional (Khasanah, 2020).

Rekam medis disimpan dalam rak penyimpanan agar terjaga kerahasiaanya, terhindar dari kerusakan dan mempermudah petugas dalam pengambilan dan pengembalian rekam medis (Dewi, 2020). Agar pelayanan menjadi efektif dan efesien, selain memerlukan rak penyimpanan yang cukup, juga perlu ruangan penyimpanan yang bisa memuat rak penyimpanan tersebut agar dapat menyimpan berkas rekam medis pasien dalam jangka waktu tertentu guna pemeriksaan diwaktu yang akan datang dan memudahkan pengambilan kembali oleh petugas (Hutauruk & Zega, 2020).

Sarana pelayanan kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan rekam medis (Intan Permata, 2020). Agar pelayanan menjadi efektif dan efesien, selain memerlukan rak penyimpanan yang cukup, juga perlu ruangan penyimpanan yang bisa memuat rak penyimpanan tersebut agar dapat menyimpan rekam medis pasien dalam jangka waktu tertentu guna pemeriksaan di waktu yang akan datang dan memudahkan pengembalian kembali oleh petugas (Dewi, 2020).

Rekam medis merupakan berkas yang bersifat rahasia, maka perlu disimpan dengan layak dan baik (Alfiansyah et al., 2020). Untuk menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis perlu ditunjang dengan tempat penyimpanan yang layak. Ketersediaan rak penyimpanan berkas rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan jb medis, melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan isik, kimiawi dan biologi (Djohar et al., 2018).

Berdasarkan pengalaman praktik lapangan yang peneliti lakukan di Puskesmas Cangkuang, fasilitas penyimpanan berkas rekam medis belum memadai, tempat penyimpanan yang sempit. Rak penyimpanan yang sudah terisi penuh oleh berkas rekam medis, sehingga banyak berkas rekam medis yang tercecer dan disimpan dalam kardus yang diletakan dilantai, sehingga ruang gerak petugas terhambat yang dapat menyebabkan lama waktu pengambilan berkas rekam medis. Menumpuknya berkas rekam medis baik berkas aktif maupun inaktif mengakibatkan ruangan penyimpanan rekam medis penuh dengan berkas rekam medis dan tidak mampu lagi menyimpan berkas rekam medis baru (Susanto et al., 2018). Ruangan yang tepat dan sesuai ukuran menjadi salah satu bagian terpenting guna menunjang kinerja petugas rekam medis menjadi lebih optimal (Rahmadiliyani & Faizal, 2018).

Berdasarkan pada permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul peneltian “Analisis Luas Ruangan Berdasarkan Kebutuhan Rak Di Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Puskesmas Cangkuang”. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menentukan luas ruangan berdasarkan kebutuhan rak di ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan Puskesmas Cangkuang.

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan luas ruangan penyimpanan berkas rekam medis berdasarkan kebutuhan rak penyimpanan.

Manfaat penelitian ini adalah untuk menganalisis luas ruangan berdasarkan kebutuhan rak di ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan di puskesmas cangkuang.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni 2021 dibagian ruang penyimpanan rekam medis di Puskesmas Cangkuang.

Subjek dalam penelitian ini adalah ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan Puskesmas Cangkuang. Objek dalam penelitian ini adalah berkas rekam  medis  rawat  jalan  dan  rak  penyimpanan  rawat  jalan Puskesmas Cangkuang.

Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah rata-rata kunjungan  pasien, ukuran rak penyimpanan, jumlah kebutuhan rak penyimpanan, dan ukuran luas ruang penyimpanan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dan alat pengukuran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pengukuran. Teknik pengolahan data dengan urutan collecting, editing, tabulasi data, dan penyajian data analisis data dilakukan secara deskriptif.

 

Hasil dan Pembahasan

A.   Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang “Analisis Luas Ruangan Berdasarkan Kebutuhan rak di Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan di Puskesmas Cangkuang” adalah perlu dilakukan perluasan ruangan penyimpanan serta penambahan dan penataan kembali rak penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan.

1.    Rata-Rata Kunjungan Pasien Rawat Jalan

Tabel 1

Jumlah kunjungan Pasien Rawat Jalan Per-Tahun di Puskesmas Cangkuang

Tahun

Jumlah Dokumen Rekam Medis

2017

9257

2018

6743

2019

6234

2020

5013

Jumlah

27247

 

Berdasarkan tabel 1 diketahui jumlah dokumen rekam medis di Puskesmas Cangkuang adalah 27247 berkas.

2.    Rata- rata Ketebalan Berkas Rekam Medis

Dari pengukuran sebanyak 50 berkas rekam medis, didapatkan rata-rata ketebalan berkas rekam medis sebagai berikut:

 

Tabel 2

Ketebalan Berkas Rekam Medis

Ketebalan (Cm)

Jumlah Berkas

Jumlah Ketebalan (cm)

0.1

32

3.2

0.2

12

2.4

0.3

2

0.6

0.4

2

0.8

0.6

1

0.6

0.9

1

0.9

Jumlah

50

8.5

Rata-rata

0.17

 

Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata ketebalan berkas rekam medis adalah 0.17 cm.

3.    Ukuran Rak Penyimpanan Berkas Rekam Medis

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap rak penyimpanan berkas rekam medis dengan jumlah keseluruhan 5 unit rak besi dengan ketentuan rak sebagai berikut:

a.     panjang masing-masing rak 100 cm

b.    lebar masing-masing rak 40 cm.

c.     masing-masing rak memiliki 5 sub rak.

d.    panjang masing-masing sub rak 100 cm.

e.     lebar masing-masing sub rak 40 cm.

f.   total keseluruhan sub rak sebanyak 25 sub rak.


Tabel 3

Hasil Pengukuran Rak penyimpanan Rekam Medis

Rak

Jumlah sub rak

Panjang rak

Lebar rak

Panjang sub rak

Lebar sub rak

1

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

2

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

3

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

4

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

5

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

Jumlah

25

500 cm

200 cm

500 cm

200 cm

Rata-rata

5

100 cm

40 cm

100 cm

40 cm

 


Berdasarkan tabel di atas jumlah rata-rata sub rak adalah 5 sub rak dengan ukuran panjang sub rak 100 cm. Dengan ketebalan berkas rekam medis rata-rata 0.17 cm, maka diperoleh jumlah berkas rekam medis dalam satu rak yaitu:

Jumlah berkas     = 5 × (100 / 0.17)

= 5 × 589

= 2945

Jadi banyaknya rekam medis dalm satu rak adalah 2945 berkas.

4.    Jumlah Kebutuhan Rak Rekam Medis

Berdasarkan jumlah rekam medis yang diketahui yaitu 27247 berkas, dan jumlah rekam medis dalam 1 rak adalah 2945 berkas, maka jumlah kebutuhan rak rekam medis yaitu:

= 27247 / 2945

= 9.25

= 10 rak

Jadi rak baru yang dibutuhkan adalah sebanyak 5 rak.

5.    Kebutuhan Luas Ruangan Penyimpanan Rekam Medis

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan di Puskesmas Cangkuang panjang ruangan penyimpanan adalah 3.72 meter dengan lebar 1.45 meter, sehingga diperoleh luas ruangan sebesar 5.39 m². Hasil pengamatan pun diketahui ruangan penyimpanan terlihat sempit, akses hanya cukup untuk satu orang. Berikut adalah denah ruang penyimpanan rekam medis di Puskesmas Cangkuang.

 

 

 

Gambar 1

Denah Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Puskesmas Cangkuang

 

Keterangan:

-1 – 5 adalah rak penyimpanan rekam medis

- A adalah pintu ruang penyimpanan rekam medis

Berdasarkan observasi di ruangan penyimpanan rekam medis rawat jalan Puskesmas Cangkuang, ruang penyimpanan tidak memungkinkan untuk penambahan rak penyimpanan baru, maka dari itu perlu perhitungan luas ruamgan dan tata letak rak penyimpanan yang perlu diperhatikan. Rak penyimpanan yang akan digunakan adalah rak dengan ukuran sama yaitu rak dengan panjang 100 cm dan lebar 40 cm sebanyak 10 rak dengan jarak antar rak 90 cm. Berikut merupakan gambar tata letak rak penyimpanan rekam medis:

Gambar 2

Denah Ruang Penyimpanan

 

Keterangan:

A = jarak antar rak 90 cm

Perhitungan kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis:

Lebar ruangan

= (panjang rak x jumlah) + (jarak antar rak)

= (100 x 2) + (90)

= 200 + 90

= 290 cm

= 2.9 m

Panjang ruangan

= (lebar rak x jumlah) + (jarak antar rak x 3)

= (40 x 5) + (90 x 3)

= 200 + 270

= 470 cm

= 4.7 m²

Luas ruangan

= Lebar ruangan x Panjang ruangan

= 2.9 m x 4.7 m

= 13.63 m²

Luas ruangan yang dibutuhkan untuk menampung 10 rak dengan posisi seperti pada gambar 2 adalah 13.63 m².

B.   Pembahasan

1.    Jumlah kunjungan pasien

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan jumlah kunjungan pasien dari tahun 2017-2020 adalah 27247

2.    Rata-rata ketebalan berkas rekam medis

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dari 50 berkas rekam medis, diperoleh ketebalan rata-rata berkas 0.17 cm.

3.    Ukuran rak penyimpanan berkas rekam medis

Terdapat 5 unit rak di ruang penyimpanan Puskesmas Cangkuang dengan bahan besi dengan ukuran yang sama yaitu panjang rak 100 cm dan lebar rak 40 cm dengan masing-masing rak memiliki 5 sub rak. Dengan ketebalan berkas rekam 0.17 cm maka diperoleh jumlah berkas rekam medis dalam satu unit rak yaitu sebanyak 2945 berkas

4.    Jumlah kebutuhan rak penyimpanan

Berdasarkan perhitungan matematis, kebutuhan rak penyimpanan berkas rekam medis adalah 10 rak. Saat ini di Puskesmas Cangkuang terdapat 5unit rak, maka perlu adanya penambahan rak sebanyak 5 unit agar kebutuhan rak tercukupi. Penambahan rak juga harus disesuaikan dengan luas ruangan, supaya rak dapat tertata dengan baik dan teratur.

5.    Kebutuhan luas ruangan

Ruang penyimpanan di Puskesmas Cangkuang saat ini masih terlalu sempit untuk akses petugas karena banyaknya berkas yang tercecer dan disimpan dalam kardus. Luas ruangan yang ada saat ini adalah 5.39 m² dengan luas tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan rak baru karena keterbatasan ruangan. Di Puskesmas Cangkuang sendiri belum pernah dilakukan pengukuran kebutuhan rak serta kebutuhan luas ruangan. Perhitungan luas ruangan dapat dilakukan apabila jumlah kebutuhan rak telah diketahui serta menentukan jarak antar rak. Menurut Depkes 2006 jarak antara 2 (dua) buah rak umtuk lalu lalang dianjurkan 90 cm. untuk menampung 5unit rak baru dengan jarak antar rak adalah 90 cm dibutuhkan luas ruangan 13.63 m².

 

Kesimpulan

Ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat jalan di Puskesmas Cangkuang saat ini masih belum memadai dan cukup untuk menampung jumlah keseluruhan berkas rekam medis yang ada. Setelah dilakukan pengukuran, dibutuhkan penambahan rak dan juga penambahan luas ruangan dan juga penataan kembali letak masing –masing rak, supaya semua berkas rekam medis dapat tersusun rapi dalam rak serta memudahkan akses petugas dalam mengambil dan mengembalikan kembali berkas rekam medis.

.

 

BIBLIOGRAFI

 

Alfiansyah, G., Wijayanti, R. A., Nuraini, N., Swari, S. J., & Wafiroh, S. (2020). Determinan Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Ruang Filing Rs X. J-Remi: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1(2), 37–51. Google Scholar

 

Azzahra, S. A. N., & Mufidi, M. F. (2021). Tanggung Jawab Petugas Kesehatan Terhadap Kerahasiaan Dokumen Pasien Dalam Melakukan Pelayanan Medis Ditinjau Dari Uu No. 44 Thn 2009. Dihubungkan Dengan Permenkes No. 269/Menkes/Per/Iii/2008 Tentang Rekam Medis. Google Scholar

 

Dewi, W. S. (2020). Rancangan Kebutuhan Rak Dan Luas Ruangan Penyimpanan Rekam Medis Di Rumah Sakit Putri Hijau. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (Jipiki), 5(1), 53–61. Google Scholar

 

Djohar, D., Oktavia, N., & Damayanti, F. T. (2018). Analisis Penyebab Terjadinya Missfile Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Di Ruang Penyimpanan (Filling) Rsud Kota Bengkulu Tahun 2017. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (Jmiki), 6(2), 79–86. Google Scholar

 

Handiwidjojo, W. (2015). Rekam Medis Elektronik. Jurnal Eksplorasi Karya Sistem Informasi Dan Sains, 2(1). Google Scholar

 

Hutauruk, P. M., & Zega, F. R. (2020). Analisis Luas Ruangan Berdasarkan Kebutuhan Rak Di Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Madani Medan Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan Imelda (Jipiki), 5(1), 20–29. Google Scholar

 

Intan Permata, S. P. (2020). Perencanaan Kebutuhan Rak Dan Luas Ruang Filing Di Unit Rekam Medis Puskesmas Arosbaya Tahun 2020. Stikes Ngudia Husada Madura. Google Scholar

 

Khasanah, M. (2020). Tantangan Penerapan Rekam Medis Elektronik Untuk Instansi Kesehatan. Jurnal Sainstech, 7(2), 50–53. Google Scholar

 

No, P. (2018). Tahun 2013 “Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekammedis.” Republik Indonesia. Google Scholar

 

Ordila, R., Wahyuni, R., Irawan, Y., & Sari, M. Y. (2020). Penerapan Data Mining Untuk Pengelompokan Data Rekam Medis Pasien Berdasarkan Jenis Penyakit Dengan Algoritma Clustering (Studi Kasus: Poli Klinik Pt. Inecda). Jurnal Ilmu Komputer, 9(2), 148–153. Google Scholar

 

Rahmadiliyani, N., & Faizal, F. (2018). Kerahasiaan Rekam Medis Di Rumah Sakit Aveciena Medika Martapura. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (Jmiki), 6(2), 69–78. Google Scholar

 

Susanto, E., Windari, A., Irmawati, I., Risyanti, I. P., Prakoso, Y. T., Akbar, J. A., Nugroho, R. F., Krisnanita, A. I., & Kristiyani, B. R. (2018). Retensi Rekam Medis Dalam Upaya Efisiensi Rak Penyimpanan. Link, 14(2), 106–109. Google Scholar

 

Ullna, S. (2008). Pertanggungjawaban Hukum Rekam Medls Bagi Medls Dan Para Medls Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dl Rumah Saklt Umum Daerah Tembilahan. Universitas Islam Indonesia. Google Scholar

 

 

 

 


Copyright holder:

Dindin Solehudin, Sali Setiatin (2021)

 

First publication right:

Jurnal Health Sains

 

This article is licensed under: