GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA DI PUSKESMAS PASAR IKAN KOTA BENGKULU TAHUN 2022

 

Benly Levi Andreas Sibarani

Universitas Bengkulu, Indonesia

benlylevi07@gmail.com

 

Keywords

Abstract

Early Detection of Cervical Cancer, Early Detection of Breast Cancer, Community Knowledge Level, IVA Screening, Self Breast Examination (SADARI)

Background: Cancer still accounts for a high mortality rate worldwide, based on data in Indonesia in 2020 the most common cancer in women is breast cancer with cases around 30% and cervical cancer 17.2%. Many cancers can be cured if detected early and treated effectively. Objective: This study aims to determine the level of public knowledge of early detection of cervical and breast cancer in the working area of the Pasar Ikan Health Center, Bengkulu City in 2022.  Methods: This type of research uses descriptive observational method. The population in this study were married women aged 20-60 years. Data were collected in the form of questionnaires and the results were presented in the form of tables and bar charts. Results: The level of knowledge of respondents on early detection of cervical cancer found 14 people have less knowledge and 18 others have sufficient knowledge. Based on the level of knowledge of respondents on breast cancer detection, 5 people have insufficient knowledge and 27 other people have sufficient knowledge. Conclusion: The level of knowledge regarding early detection of cervical and breast cancer in respondents at the Pasar Ikan Health Center in 2022 is classified as sufficient.

Kata Kunci

Abstrak

Deteksi Dini Kanker Serviks, Deteksi Dini Kanker Payudara, Tingkat Pengetahuan Masyarakat, Pemeriksaan IVA, Pemeriksaan SADARI

Latar belakang : Kanker masih menyumbang angka kematian yang tinggi di seluruh dunia, berdasarkan data di Indonesia tahun 2020 kanker yang paling umum terjadi pada wanita adalah kanker payudara dengan kasus sekitar 30% dan kanker serviks 17,2%. Banyak kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi dini dan diobati secara efektif. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks  dan payudara di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu Tahun 2022.  Metode : Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah perempuan yang telah menikah dan berusia 20-60 tahun. Data dikumpulkan dalam bentuk kuisioner dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang. Hasil : Tingkat pengetahuan responden terhadap deteksi dini kanker serviks didapatkan 14 orang memiliki pengetahuan kurang dan 18 orang lainnya memiliki pengetahuan yang cukup. Berdasarkan tingkat pengetahuan responden terhadap deteksi kanker payudara didapatkan 5 orang memiliki pengetahuan kurang dan 27 orang lainnya memiliki pengetahuan yang cukup. Kesimpulan : Tingkat pengetahuan mengenai deteksi dini kanker serviks dan payudara pada Responden di Puskesmas Pasar Ikan tahun 2022 tergolong cukup.

Corresponding Author: Benly Levi Andreas Sibarani

benlylevi07@gmail.com

 

 

PENDAHULUAN

Kanker adalah penyakit yang diketahui sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, terhitung hampir 10 juta kematian pada tahun 2020, atau hampir satu dari enam kematian. Kanker yang paling umum adalah kanker payudara, paru-paru, usus besar dan rektum dan prostat. Sekitar sepertiga kematian akibat kanker disebabkan oleh penggunaan tembakau, indeks massa tubuh yang tinggi, konsumsi alkohol, asupan buah dan sayur yang rendah, serta kurangnya aktivitas fisik. Infeksi penyebab kanker, seperti human papillomavirus (HPV) dan hepatitis, bertanggung jawab atas sekitar 30% kasus kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah. (WHO, 2022)

Berdasarkan data The Global Cancer Observatory (Globocan) di Indonesia tahun 2020 kanker yang paling umum terjadi pada wanita adalah kanker payudara dengan kasus sekitar 30% dan kanker serviks 17,2%. (Globocan, 2022). Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, namun dipengaruhi oleh banyak faktor seperti merokok/terkena paparan asap rokok, mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, kurang aktifitas fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker tersebut. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program pencegahan dan penanggulangan yang tepat. (Kemenkes, 2015)

Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) sebagi penggerak dalam mendukung program pengendalian kanker khususnya deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dengan metoda IVA( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) bermitra dengan beberapa kementerian, pemerintah daerah, lembaga-lembaga negara, LSM, organisasi profesi, lintas program dan lintas sektor serta berbagai pihak lainnya Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama dalam mengendalikan faktor risiko kanker dan deteksi dini kanker sehingga diharapkan angka kesakitan, kematian, akibat penyakit kanker dapat ditekan. Kegiatan ini merupakan bagian dalam mewujudkan masyarakat hidup sehat dan berkualitas, hal ini sesuai dengan tercapainya Nawacita kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia. (Kemenkes, 2015). Banyak kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi dini dan diobati secara efektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan masyarakat dan menjelaskan hambatannya, sehingga dapat dirancang metode yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dalam mencegah dan melakukan pemeriksaan secara dini dan tekendali.

 

METODE PENELITIAN

1.    Desain penelitian

Laporan kedokteran komunitas ini menggunakan metode deskriptif observasional. Hasil dan pembahasan pada penelitian ini bersifat deskriptif.

2.    Populasi Pengumpulan Data

Populasi adalah keseluruhan objek pengumpulan data. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah ibu-ibu yang berusia 20-60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan.

3.    Sampel Pengumpulan Data

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian diambil dengan metode consecutive sampling. Sampel pada penelitian ini yakni semua pasien yang datang untuk screening IVA dan SADARI di Puskesmas Pasar Ikan pada tanggal 25 November 2022.

4.    Sumber Data

Sumber data dalam pengumpulan data ini adalah para responden yang datang untuk screening IVA dan SADARI di Puskesmas Pasar Ikan pada 25 November 2022. Data langsung didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh responden.

 

5.  Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

 

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No

.

Variabel

Definisi

Operasional

Alat Ukur

Cara Ukur

Hasil Ukur

Skala

1.

Tingkat pengetahuan mengenai deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara

Informasi yang diketahui sampel penelitian meliputi definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, screening, dan pencegahan kanker serviks dan kanker

payudara

Kuesioner

Wawancara

1.       Baik

2.       Cukup

3.       Kurang

Ordinal

2.

Umur

Masa hidup sampel penelitian yang dihitung sejak ia lahir sampai dengan dilakukan penelitian yang dinyatakan dalam bentuk tahun.

Kuesioner

Wawancara

1.    21 - 30 tahun

2.    31 - 40 tahun

3.    41 - 50 tahun

4.    51 - 60 tahun

Nominal

3.

Pendidikan Terakhir

Jenjang pendidikan formal terakhir

yang ditempuh

Kuesioner

Wawancara

1.   Tidak Sekolah

2.   SD

3.   SMP 4.SMA

Ordinal

 

 

oleh sampel

penelitian

 

 

5.Sarjana

 

4.

Status Pekerjaan

Pencaharian yang dijadikan pokok penghidupan saat menjadi sampel

penelitian

Kuesioner

Wawancara

1.   PNS

2.   Swasta

3.   Ibu Rumah Tangga

4.   Pensiunan

5.   lainnya

Nominal

 

 

6.       Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a.       Kriteria Inklusi

Ibu di Kota Bengkulu yang sudah menikah, dan bersedia menjadi responden.

b.      Kriteria Eksklusi

1)    Pasien tidak kooperatif untuk menjadi sampel penelitian.

2)          Pasien yang sedang atau sudah pernah menderita kanker serviks.

7.       Analisis Data

Data tingkat pengetahuan masyarakat terhadap deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara akan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram batang. Klasifikasi tingkat pengetahuan akan dibagi menjadi tingkat pengetahuan baik (skor > 24), Tingkat pengetahuan cukup (skor 13 - 24), tingkat pengetahuan kurang (skor < 12). Selanjutnya peneliti akan menanyakan hambatan dalam melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks dan payudara dan akan ditampilkan dalam bentuk persentase.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.        Jumlah Kasus Ca Serviks dan Ca Mammae di wilyah kerja Puskesmas Pasar Ikan

Jumlah kasus baru Ca Serviks dan Ca Mammae yang terdata dan berobat di Puskesmas Pasar tercatat dalam laporan tahunan puskesmas pada tahun 2022 dikarenakan program ini baru dijalankan di tahun 2022. Pada semester pertama tahun 2022, dilakukan pemeriksaan iva dan sadari ditemukan sebanyak 5 kasus dengan hasil positif (+) pada pemeriksaan IVA dan 0 kasus pada pemeriksaan sadari. Kemudian di lakukan pemeriksaan pada semester kedua pada tahun 2022 dan di temukan kasus baru sebanyak 1 orang positif IVA dan 1 orang positif pemeriksaan Sadari.

 

 

Gambar 4.1 Jumlah kasus di wilyah kerja Puskesmas Pasar Ikan.

 

2.        Data Responden Terhadap Deteksi Dini Kanker Seviks dan Kanker Payudara

Pengambilan data primer dilakukan dari para responden yang datang untuk screening IVA dan SADARI di Puskesmas Pasar Ikan pada 25 November 2022. Data langsung didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh responden.

a.      Karakteristik Responden

 

Responden pemeriksaan screening ca serviks dan ca mammae di UPTD Puskesmas Kota Bengkulu pada tahun 2022 sebanyak 32 orang semua berjenis kelamin perempuan. Dari 32 responden semuanya sudah menikah. Dengan 8 orang diantaranya berusia 20- 29 tahun, 3 orang berusia 30-39 tahun, 12 orang berusia 40-49 tahun dan 9 orang berusia 50-59 tahun. Berdasarkan pekerjaan 27 diantaranya merupakan ibu rumah tangga, 3 orang merupakan pegawai swasta, 1 orang merupakan wiraswasta dan 1 orang merupakan mahasiswa. Berdasarkan pendidikan terakhir didapatkan 2 orang lulusan SD, 5 orang lulusan SMP, 21 orang lulusan SMA dan 4 orang perguruan tinggi.

Tabel 4.1 Data Karakteristik Responden

Karakteristik

N

%

Status perkawinan

 

 

Belum menikah

0

0

Sudah Menikah

32

100%

Usia

 

 

21 - 30 tahun

8

25

31 - 40 tahun

3

0.9

41 - 50 tahun

12

37.5

51 - 60 tahun

9

28

Pekerjaan

 

 

PNS

0

0

Swasta

3

9

Ibu Rumah Tangga

27

84

Pensiunan

0

0

Lainnya

2

5

Gambar 4.2 Diagram tingkat pendidikan dan pekerjaan

b.      Tingkat terpapar informasi mengenai Deteksi Dini Kanker Seviks dan Kanker Payudara

Dari hasil pengisian kuisioner didapatkan hasil 19 orang pernah terpapar mengenai IVA dan SADARI dan 13 orang lainnya belum pernah terpapar informasi sama sekali


 

Gambar 4.3 Tingkat Pengetahuan terpapar informasi mengenai IVA dan sadari

 

c.       Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker Serviks (IVA)

Berdasarkan tingkat pengetahuan responden terhadap Caserviks didapatkan 14 orang kurang memiliki pengetahuan tentang Ca serviks dan 18 orang lainnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai ca serviks


Gambar 4.4 Tingkat pengerahuan tentang deteksi dini ca Serviks

d.      Tingkat Pengetahuan Tentang deteksi dini Kanker Payudara (SADARI)

Berdasarkan tingkat pengetahuan responden terhadap deteksi dini Ca Mammae didapatkan  5 orang kurang memiliki pengetahuan tentang SADARI dan 27 orang lainnya memiliki pengetahuan yang cukup mengenai SADARI


 

Gambar 4.4 Tingkat pengetahuan tentang SADARI

 

PEMBAHASAN

Berdasarkan data primer yang sudah didapatkan, diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara masih tergolong cukup rendah, hal ini dikarenakan tidak ada pasien yang memiliki pemahaman yang baik terkait penyakit ca serviks berupa IVA maupun mengenai deteksi dini kanker payudara berupa SADARI. Rendahnya pengetahuan dapat berakibat pada sikap dan tindakan yang dilakukan oleh responden karena sikap seseorang terhadap sesuatu dibentuk oleh pengetahuan yang dimilkinya terkait sesuatu tersebut. Hal ini juga didukung dari paparan informasi mengenai kanker yang di dapatkan responden masih sangat kecil dan belum menyentuh seluruh elemen masyarakat. Padahal Kanker payudara dan kanker serviks merupakan jenis kanker dengan angka kejadian dan angka kematian tertinggi pertama dan keempat pada wanita di dunia (Bray et al, 2018). Di Indonesia, kasus kanker payudara mencapai 30.5% dari keseluruhan kanker yang terdiagnosa dan berkontribusi sebesar 21.5% sebagai kanker penyebab kematian pada wanita (Mardela et al, 2015). Sebagian besar kasus kanker payudara terdiagnosa pada stadium yang tinggi sehingga menyulitkan penyembuhan dan kerap berujung pada kematian (Setyowibowo et al, 2018; Mardela et al, 2015). Sementara itu, prevalensi kanker serviks berdasarkan data dari 13 pusat patologi di Indonesia mencapai 31% dari 10 jenis kanker yang umum ditemukan pada wanita.

Lemahnya pengetahuan akan deteksi dini dari penyakit kanker payudara dan kanker serviks telah memicu meningkatnya angka kematian (Setyowibowo et al, 2018; Mardela et al, 2015; Nuranna et al, 2012). Pengetahuan terhadap kanker payudara dan serviks merupakan keahlian yang semestinya dikuasai oleh setiap wanita untuk mendeteksi dini keberadaan penyakit ini (Kemenkes RI, 2015). Pengetahuan tentang kanker payudara dan kanker serviks meliputi: i) gejala kanker, ii) faktor risiko umur, dan iii) risiko berkesinambungan (life time risk) (Setyowibowo et al, 2018, Nuranna et al, 2012). Sejumlah kemampuan dasar yang wajib dikuasai dan dilakukan terkait deteksi dini kanker payudara meliputi: i)Pemeriksaan rutin melalui perabaan (palpasi) dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan berdiri dan meraba payudara di depan cermin, atau dilakukan oleh petugas medis, dan ii) screening rutin setiap 2 tahun sekali dengan metode mammogram dan USG payudara (Mardela et al, 2015). Sementara itu pemeriksaan pap smear dan tes DNA HPV merupakan metode untuk mendeteksi gejala awal kanker serviks pada wanita (Nuranna et al, 2012). Oleh karena itu, kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mendeteksi sendiri gejala-gejala kanker payudara dan kanker serviks sedini mungkin sangat diperlukan untuk dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh kedua penyakit ini

Langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait penyakit Ca Serviks dan Ca Mammae adalah dengan mengedukasi mereka. Dengan mengedukasi masyarakat diharapkan pengetahuan masyarakat akan meningkat sehingga menyebabkan masyarakat lebih berperan serta dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh kedua penyakit ini

.           Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh puskesmas mengedukasi masyarakat antara lain:

a)        Mengadakan sosialisasi rutin kepada masyarakat terkait penyaki Ca Serviks dan Ca Mammae, sosialisasi dapat berupa seminar, diskusi, maupun melalui media cetak seperti leaflet/brosur di tingkat RT maupun Kelurahan.

b)        Menjalin kerja sama dengan setiap institusi pendidikan untuk dapat melakukan edukasi kepada semua peserta didik secara rutin.

c)        Memberikan edukasi kepada setiap anggota keluarga saat melakukan program Pendekatan Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

d)        Menyediakan tempat bagi masyarakat untuk mendapat informasi terkait penyakit Ca serviks dan Ca Mammae, tempat yang dimaksud dapat berupa grup whatsapp, grup facebook, nomor telepon yang dapat dihubungi, tempat khusus di puskesmas yang dikunjungi pasien dan lain sebagainya.

e)        Memasukkan informasi terkait Ca serviks dan ca Mammae di setiap kegiaan puskesmas yang melibatkan masyarakat.

f)         Mengadakan kegiatan khusus untuk memperingati Hari Kanke sedunia, kegiatan dapat berupa seminar, lomba, dan lain sebagainya.

 

KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan, Kota Bengkulu, mengenai deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara tergolong cukup, namun masih memerlukan peningkatan. Sebagian besar responden memiliki pemahaman dasar tentang pentingnya deteksi dini melalui metode IVA dan SADARI, tetapi kesadaran akan pentingnya pemeriksaan rutin dan pemahaman mendalam terkait faktor risiko serta gejala masih perlu diperkuat. Temuan ini mengindikasikan bahwa kendala utama dalam pelaksanaan deteksi dini adalah kurangnya akses atau paparan terhadap informasi kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, peningkatan sosialisasi dan edukasi kesehatan tentang kanker serviks dan kanker payudara secara terstruktur diharapkan dapat lebih mendorong kesadaran masyarakat, khususnya di kalangan perempuan berisiko.

 

BIBLIOGRAFI

American cancer society. 2022. American Cancer Society Recommendations For The Early Detection Of Breast Cancer. https://www.cancer.org/cancer/breast- cancer/screening-tests-and-early-detection/american-cancer-society- recommendations-for-the-early-detection-of-breast-cancer.html.mammograms.Diakses pada 28 November 2022.

Arafah, A. B. R. Dan Notobroto, H.B., 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). The Indonesian Journal Of Public Health, 12(2); pp.143-153

Arifatulul. 2013. “Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Wus Dan Dukungan Tenaga Kesehatan Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Wus Dalam Pemeriksaan Iva Di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Samarinda” https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/563/SKRIPSI.pdf?sequence=1&isAllowed=y diakses pada tanggal 28 November 2022.

Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Avryna, P., Wahid, I., Fauzar. 2019. Invasive Carsinoma Mammae Dengan Metastasis Orbita, Tulang, dan Paru. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1); pp.89- 93

Bray, F; Ferlay, J; Soerjomataram, I; Siegel R.L; Torre, L.A; and Jemal,A. 2018. Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. CA Cancer J Clin. 68(6): pp.394- 424.

Candra. 2016. “Hubungan Antara Motivasi Belajar Intrinsik Dan Ekstrinsik Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Audio”http://eprints.uny.ac.id/42744/1/Vreedy%20Frans%20Danar%200850224 4024.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.

Depkes RI. 2010. “Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat“ http://scholar.unand.ac.id/29719/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf diakses pada tanggal 22 November 2020.

Dewi, G. A. T., & Hendrati, L. Y. 2015. Analisis Risiko Kanker Payudara Berdasar Riwayat Pemakaian Kontrasepsi Hormonal dan Usia Menarche. Jurnal Berkala Epidemiologi. 3(1);pp.12–23

Dhanabalan, V., 2013. Tingkat Pengetahuan Penderita dan Keluarga Penderita Tentang Kanker Payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun2013. Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Di Sibio A, Abriata G, Forman D, Sierra MS. 2016. Female breast cancer in Central and South America. Cancer Epidemiology, pp.44, S110±S120. https://- doi.org/10.1016/j.canep.2016.08.010

Farida, F. 2017. “Pengetahuan Kanker Serviks Dalam Tindakan Melakukan Pap Smear Pada Wanita Usia Subur.” http://jurnal.strada.ac.id/jnp diakses pada tanggal 28 November 2022.

Fransisca. 2012. “Hubungan Dukungan Suami, Motivasi, Dan Sikap Dengan Perilaku Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2017” http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1732/1/SKRIPSI.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.

Globocan. 2020. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/cancers/20-Breast-fact-sheet.pdf diakses pada 28 November 2022.

Hadi. 2016. “Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi Smk Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017” https://eprints.uny.ac.id/52165/1/SKRIPSI_13803241019_NITA%20LESTARI.p df diakses pada tanggal 28 November 2022.

Hartati, dkk. 2014. “Hubungan Antara Paritas Dengan Kejadian Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur Di Yayasan Kanker Wisnuwardhana Surabaya” https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/446/396/721 diakses pada tanggal 28 November 2022.

Indrawati, dkk. 2020. “Test dan Prosedur Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat” diakses pada tanggal 28 November 2022. Inflamatory breast cancer research fondation, 2016. https://www.guidestar.org/profile/92-0169401 diakses pada 28 November 2022.

Infodatin, 2016. Kanker Payudara. Kementerian kesehatan republik indonesia. https://www.kemkes.go.id/article/view/17010500002/infodatin-kanker- payudara.html diakses pada 28 November 2022.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Badan Litbang Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Deteksi Dini kanker payudara. PERABOI. Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia.

Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7; ali Bahasa, Brahm U, Pendt ;editor Bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto, Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari.ed.7. Jakarta: EGC.

Mardela, A.P; Maneewat, K; Sangchan, H. 2015. Breast cancer awareness among Indonesian women at moderate-to-high risk. Nursing and Health Sciences. 19, pp. 301–306.

Masturoh, E. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur (Wus) Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva).” tersedia dalam https://lib.unnes.ac.id/26206/ diakses pada tanggal 28 November 2022.

Meier-Abt F, Bentires-Alj M. 2014. How Pregnancy At Early Age Protects Against Breast Cancer. Trends Mol Med. 20(3);pp.143–53. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.molmed.2013.11.002

Momenimovahed Z, Tiznobaik A, Taheri S, Salehiniya H. 2019. Ovarian cancer in the world: Epidemiology and risk factors. Int J Womens Health. (11); pp.287–99.

Nadeak, N. M., 2015. Prevalensi Kanker Payudara Dengan Metastasis Di Hati Di Rsup

H. Adam Malik Medan Tahun 2014. Medan: Universitas Sumatra Utara. Nasution, Diah Lestari, Nur Asnah Sitohang, and Cut Adeya Adella. 2018. “Deteksi Dini

Kanker Servik Pada Wanita Usia Subur Dengan Inspeksi Visual Asam Asetat ( Iva Test ) Di Klinik Bersalin Kota Medan 3(2): 33–37. diakses pada tanggal 28 November 2022.

Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nounou, M.I et al. 2015.Breast Cancer: Conventional Diagnosis and Treatment Modalities and Recent Patents and Technologies. Sage Journals, 9(S2), pp. 17- 34

Novitasary, M. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur (Wus) Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva)” https://lib.unnes.ac.id/26206/1/6411412056.pdf diakses pada tanggan 28 November 2022.

Nugroho T. 2010. “Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Metode IVA test” https://blog.unitomo.ac.id/dian07/2018/01/18/deteksi-kanker-servik-dengan- metode-iva/ diakses pada tanggal 28 November 2022.

Nuranna, L; Aziz, M.F; Cornain, S; Purwoto,G; Purbadi, S; Budiningsih, S; Siregar, B; Peters, A.A.W. 2012. Cervical cancer prevention program in Jakarta, Indonesia:

See and Treat model in developing country. Journal of Gynecologic and Oncology. 23(3): 147-152.

Nursalam; Kurniawati N.D; Misutarno; Fitri N.D. 2018. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. 4 th Ed. Jakarta selatan: Salemba Medika.

Pradya, Nisrina. 2015. “Hubungan Usia Dan Penggunaan Pil Kontrasepsi Jangka Panjang Terhadap Hasil Pemeriksaan IVA Positif Sebagai Deteksi Dini Kejadian Anker Leher Rahim.” tersedia dalam https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1441/127 diakses pada tanggan 28 November 2022.

Pujadi. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berperan Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di Akademi Keperawatan Manggala Husada Jakarta” https://media.neliti.com/media/publications/138472-ID-faktor-faktor-yang- berperan-terhadap-mot.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.

Purba E. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur (Wus) Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva)” https://lib.unnes.ac.id/26206/1/6411412056.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.

Rasjidi. 2010. “Kajian Teori Tujuan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat” http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2326/3/2.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.

Sabilu, Yusuf, Lisnawaty, and Arum Dian Pratiwi. 2018. “Pemeriksaan IVA Tes Merupakan Alternatif Skrining Untuk Kanker Serviks.” Jurnal Ilmiah Praktisi Kesehatan Masyarakat Sulawesi Tenggara 3 No 1: 0–5. diakses pada tanggal 28

November 2022.

Septadina. 2015. “Upaya Pencegahan Kanker Serviks Melalui Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Wanita Dan Pemeriksaan Metode IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Kenten Palembang” https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpsriwijaya/article/view/2149 diakses pada tanggal 28 November 2022.

Septiani, S. dkk. 2012. Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo (Gnetum gnemon linn.) Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

Sherwood, LZ., 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC; pp.595-677.

Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sinaga, C, F, dan Ardayani, T., 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri

Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui Periksa Payudara Sendiri Di SMA Pasundan 8 Bandung Tahun 2016. Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, 4(1), hal. 16–19. Tersedia pada: http://kjif.unjani.ac.id/index.php/kjif/article/view/52/45 (Diakses: 28 November 2022).

Sun, et. al. 2017. Risk Factors And Preventions Of Breast Cancer. International Journal of Biological Sciences, 13(11); pp. 1387–1397. doi: 10.7150/ijbs.21635

Sunaryo. 2019. “Konsep Pengukuran dan Jenis-jenis Motivasi” http://jurnalkebidananku.blogspot.com/2018/07/pengukuran-motivasi.html diakses pada tanggal 28 November 2022.

WHO. 2018. Cervical Cancer Screening. https://www.who.int/data/gho/indicator- metadata-registry/imr-. Diakses pada 28 November 2022.

WHO. 2022. Cervical cancer; Jonathan Torgovnik. https://www.who.int/health- topics/cervical-cancer#tab=tab_1 diakses pada 28 November 2022.

Wiknjosastro. 2015. “Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Rahim Dan Akses Layanan Pemeriksaan Iva/ Papsmear” https://ejournal.unisayogya.ac.id/ejournal/index.php/jkk/article/download/398/19 8 diakses pada tanggal 28 November 2022.

Yuliani, et al., 2017. Buku Ajar Aplikasi Asuhan Kebidanan Ter-Update. Jakarta: TIM Yuliawati. 2012. “Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku WUS dalam

Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA di Wilayah Puskesmas Prembun Kabupaten American Cancer Society, 2017 Kabumen Tahun 2012” http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20318324-S-Yuliwati.pdf diakses pada tanggal 28 November 2022.