FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI E-COMMERCE
Dina Fahma Sari1,
Jihad Agil Maulana Kusuma 2
Prodi Akuntansi Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika
Pasuruan, Indonesia
Email: Dina04april@gmail.com1, jamalakus123@gmail.com 2
Keywords |
Abstract |
Price Perception, Promotion, Ease of Transaction, Risk Perception,
Website Quality |
Competition on
global scale of online business through e-commerce is increasingly fierce,
making e-commerce companies need to improve sales and marketing strategies to
increase product purchases. This research aims to examine the influence of
price perceptions, promotions, ease of transactions, perceived risks and
website quality on purchasing decisions. This research is a quantitative
research. The population is ITB Yadika Pasuruan students, while the sample is
240 students with certain criteria. The data collection technique uses a
questionnaire. The data analysis technique uses Multiple Linear Regression.
The results of this research show that price perception, promotion, ease of
transaction, risk perception and web quality simultaneously influence
purchasing decisions. Partially, Price Perception has an insignificant
positive effect on purchasing decisions, while Promotion, Ease of
Transaction, Risk Perception and Web Quality have a significant positive
effect on purchasing decisions. |
Kata Kunci |
Abstrak |
Persepsi Harga, Promosi, Kemudahan Transaksi,
Persepsi Resiko, Kualitas website |
Persaingan
dalam dunia bisnis online melalui e-commerce yang semakin ketat
membuat Perusahaan e-commerce perlu meningkatkan strategi penjualan
dan pemasaran guna meningkatkan pembelian produk. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengeksplorasi pengaruh persepsi harga, promosi, kemudahan
transaksi, presepsi resiko dan kualitas website terhadap keputusan pembelian.
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasinya adalah
Mahasiswa ITB Yadika Pasuruan., sedangkan sampelnya adalah 240 mahasiswa
dengan kriteria tertentu. Data dikumpulkan melalui kuesioner sementara analis
data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Persepsi Harga, Promosi, Kemudahan Transaksi, Persepsi
Resiko dan Kualitas web secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. dalam analisis parsial, persepsi harga berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan promosi, kemudahan transaksi,
persepsi resiko dan kualitas web berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan pembelian. |
Corresponding
Author:
Jihad Agil Maulana Kusuma
E-mail: jamalakus123@gmail.com
PENDAHULUAN
Persaingan
dunia usaha menjadi semakin ketat di era digital saat ini. Perusahaan dituntut
untuk menarik konsumen bukan dengan cara tradisional
seperti yang dulu. Dahulu konsumen ketika membeli barang yang dibutuhkan harus
pergi jauh ke toko atau pasar guna mendapatkan barang. Butuh waktu dan tenaga
yang banyak untuk meraih hal tersebut. Di zaman era digital saat ini, berbagai
strategi marketing makin berkembang guna menarik konsumen untuk membeli tanpa
banyak membuang waktu. Pengusah kecil hingga Perusahaan besar dituntut untuk
memahami e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Berbagai sektor ekonomi
seperti ritel, transportasi, pendidikan, kesehatan dan jejaring sosial dapat
berkembang berkat bantuan teknologi. Mellaui e commerce masyarakat akan mengalami jenis layanan yang berbeda dari yang tersedia
di toko-toko yang ada di pasar tradisional. Teknologi dapat membantu
mengembangkan berbagai sektor dalam perekonomian seperti retail, transportasi,
edukasi, kesehatan, serta jejaring sosial. Dengan e-commerce, masyarakat akan mendapatkan layanan yang berbeda dengan toko-toko yang
ada di pasar tradisional. E-commerce adalah sebuah cara
pembelian, penjualan atau barter/ pertukaran produk atau jasa serta informasi
lewat jaringan computer seperti internet. Salah satu manfaat E-commerce untuk
bisnis adalah kemampuannya dalam menjual produk melalui aplikasi belanja online
seperti shoppe, Tokopedia, Lazada, dan lain sebagainya.
Konsumen ketika akan
memutuskan membeli suatu produk pasti akan banyak melakukan berbagai
pertimbangan utama ketika melakukan pembelian secara online. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan diantaranya adalah persepsi harga, promosi, kemudahan
transaksi, presepsi resiko dan kualitas website. Harga yang terjangkau
dan sebanding dengan kualitas barang diinginkan tentu menjadi incaran konsumen
ketika membeli suatu produk. Harga yang tertera di website kadang kala bisa
terlalu murah sehingga konsumen kadang tertipu dari harga yang tidak wajar
dengan barang yang diterimanya. Selain itu promosi menjadi salah satu strategi
Perusahaan memperkenalkan produk atau menjadikan consumen semakin loyal pada
produk tersebut. Promosi yang ditawarkan menarik perhatian konsumen saat mereka
membeli produk. Produk yang dibeli di e-commerce kadang kala memiliki
resiko seperti barang yang diterima tidak sesuai, rusak dijalan, tidak ada
jaminan, tidak tepat waktu menjadi faktor juga seseorang ingin membeli di e-commerce.
Resiko-resiko tersebut harus dipertimbangkan oleh konsumen sebelum membeli
barang di online shop. Tidak kalah penting juga konsumen memperhatikan website
penjual karena tampilan website menunjukkan atau menginformasikan detail
atau spesifikasi produk. Website yang asal-asalan kadang tidak
menggambarkan produk yang sebenarnya. Produk yang dijual di e-commerce memang
mudah dicari namun konsumen diharapkan tetap hati-hati dalam memutuskan
pembelian.
METODE PENELITIAN
Studi ini menerapkan metode penelitian
kuantitaif. Metode pengumpulan data dalam studi ini yakni menggunakan kuesioner
yang disebarkan melalui google form
dengan mengambil data dari responden yang telah melakukan pembelian sebelumnya melalui
e-commerce. terdapat
tiga ( 3) sub variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel
kualitas website terdiri dari usability, kualitas informasi dan kualitas
interaksi layanan. Kuesioner yang telah didistribusikan kemudian dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. Tahap berikutnya mencakup pengujian aasumsi
klasik seperti uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji
heterokedastisitas. Kemudian analisis data dilakukan untuk mengevaluasi
pengaruh pengaruh persepsi harga, promosi, kemudahan transaksi, perpsepsi
resiko dan kualitas website terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan
regresi linier berganda.
- Persepsi Harga
-
-
- Kesesuaian
dengan
Promosi
-
-
Keputusan Pembelian
-
-
Kemudahan Transaksi
-
-
-
-
Persepsi Risiko
-
Risiko waktu dan
-
-
Kualitas web
keputusan pembelian
-
-
Gambar
1
Kerangka
Pikir
Keterangan :
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
1.
Uji
Asumsi Klasik
Data dinyatakan
normal apabila kurva menunjukkan kemiringan yang cenderung seimbang seperti
gunung, baik pada
sisi kiri maupun sisi kanan dan kurva berbentuk menyerupai lonceng yang hampir
sempurna. Semakin mendekat 0 nilai skewness,
gambar kurva cenderung memiliki kemiringan yang seimbang. Pada normalitas plot
normalitas data dapat dilihat jika titik akan
mengikuti garis diagonal secara merata dan seimbang, tidak sejajar atau lurus
berderetan menyamping baik kekiri maupun kekanan sehingga untuk lebih mudah
disimpulkan melalu gambar tersebut kenormalannya. Pada hasil uji normalitas
terdapat dua gambar yang dapat dilihat pada analisis keputusan pembelian pada
studi kasus yang ditetapkan dan dapat dilihat untuk histogram display normal curve pada gambar 4 dan normal probability plot
Gambar 2
Histogram Dsiplay Normals Curve
2. Uji Heterokedastisitas
Pada gambar di
bawah terlihat bahwa scatterplot
penyebaran titik-titik data tersebar di sekitar angka 0 baik di atas maupun dibawah
tanpa membentuk pola yang jelas. Dengan demikian, model regresi linier berganda
dapat dianggap lolos dari uji heterokedastisistas dan layak untuk penelitian.
Gambar 3
3.
Uji
Multikolinieritas
Tabel. 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
Persepsi Harga |
,605 |
1,653 |
|
Promosi |
,580 |
1,724 |
|
Kemudahan
Transaksi |
,761 |
1,315 |
|
Persepsi
Resiko |
,926 |
1,080 |
|
Kualitas
Website |
,832 |
1,202 |
Berikut
hasil pengujian dari variabel bebas pada nilai tolerance :
a)
Tolerance untuk variabel Persepsi Harga
adalah 0,605 dan nilai VIF 1,653
b)
Tolerance untuk variabel Promosi adalah
0,580 dan nilai VIF 1,724
c)
Tolerance untuk variabel Kemudahan
Transaksi adalah 0,761 dan nilai VIF 1,315
d)
Tolerance untuk variabel Persepsi Risiko
adalah 0,926 dan nilai VIF 1,080
e)
Tolerance untuk variabel Kualitas Web
adalah 0,832 dan nilai VIF 1,202
Berdasarkan hasil pengujian nilai tolerance
> 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 sehingga
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas.
4.
Analisis
Regresi Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
1,045 |
,248 |
|
4,219 |
,000 |
Persepsi Harga |
,092 |
,057 |
,105 |
1,624 |
,106 |
|
Promosi |
,305 |
,059 |
,340 |
5,132 |
,000 |
|
Kemudahan
Transaksi |
,164 |
,051 |
,186 |
3,215 |
,001 |
|
Persepsi
Resiko |
,101 |
,023 |
,235 |
4,475 |
,000 |
|
Kualitas
Website |
,086 |
,033 |
,145 |
2,618 |
,009 |
a.
Dependent Variable: Y
Sumber : Data
Primer, diolah 2024
Berdasarkan analisis regresi
linier berganda diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y
= 1,045 + 0,092X1 + 0,305X2 + 0,164X3 + 0,101X4 + 0,086X5 + e
Hasil intepretasi dari persamaan regresi
linier berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Persepsi Harga (X1), Promosi
(X2), kemudahan Transaksi (X3), Persepsi Risiko (X4) dan kualitas web (X5) sama dengan (0) maka besaran variabel Keputusan Pembelian
(Y) adalah 1,045.
b) Variabel Persepsi Harga (X1)
memiliki koefisien regresi sebesar 0,092 yang bernilai positif. Diartikan bahwa
setiap penambahan satu unit pada perpsepsi harga akan mengakibatkan peningkatan
pembelian sebesar 0,0092 dengan asumsi variabel
lainnya tetap tidak berubah.
c) Variabel Promosi (X2) menunjukkan
koefisien regresi sebesar 0,305 dengan nilai positif. Hal ini berarti bahwa
setiap penambahan satu unit pada promosi akan
meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,305 dengan asumsi variabel lain
tidak mengalami perubahan.
d) Variabel Kemudahan Transaksi (X3)
koefisien regresi sebesar 0,164 dengan tanda positif menunjukkan bahwa jika
variabel kemudahan transaksi meningkat satu satuan, maka keputusan pembelian
akan naik sebesar 0,164, dengan asumsi variabel lain tetap atau tidak berubah.
e) Variabel Persepsi Risiko (X4)
memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,101. Ini berarti bahwa setiap
peningkatan satu satuan dalam Persepsi Risiko akan meningkatkan
Keputusan Pembelian sebesar 0,101 dengan asumsi variabel yang lain dalam
keadaan konstan.
f) Variabel Kualitas Web (X5)
memiliki koefisien regresi positif sebesar 0,086. Ini berarti bahwa setiap
peningkatan satu-satuan dalam kualitas web akan meningkatkan
Keputusan Pembelian meningkat sebesar 0,086 dengan asumsi variabel yang lain
dalam keadaan konstan.
2.
Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien eterminasi menunjukkan
seberapa besar variasi pada variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan
untuk mengukur seberapa jauh variabe-variabel bebas yaitu persepsi harga (X1),
promosi (X2), kemudahan transaksi (X3), persepsi risiko (X4) dan Kualitas Web
(X5) mampu menjelaskan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Nilai
koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Model
Summaryb |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,635a |
,403 |
,390 |
,31699 |
Sumber : Data
Primer, diolah 2024
Berdasarkan tabel model summary diatas dapat diketahui nilai Adjusted R Square 0,390 artinya Persepsi
Harga, Promosi, Kemudahan Transaksi, Persepsi Risiko, Kualitas Website secara
bersama-sama mempengaruhi Keputusan Pembelian melalui e-commerce sebesar 39%,
sisanya 61,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Persepsi Harga Terhadap
Keputusan Pembelian
Berdasarkan pengujian hipotesis
diketahui bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hal ini dikarenakan konsumen cenderung sensitif dalam merespon harga yang ditetapkan
dalam produk. Jika harga yang tertera tidak sesuai dengan kualitas atau manfaat
yang diharapkan, konsumen dengan cepat menyadarinya. Harga yang terlalu rendah
atau murah dapat mempengaruhi persepsi tentang mutu produk, sementara harga
yang terlalu tinggi membuat konsumen lebih berhati-hati dan mempertimbangkan
berbagai faktor sebelum memutuskan untuk membeli.
Dalam teori konsumen ada beberapa
gaya konsumen dalam membeli yakni salah satunya
pembelian impluisif, menurut Beatty dan Ferrel dalam jurnalnya yang berjudul Impulse buying: Modeling its precursors pembelian implusif ialah suatu pembelian
yang segera dan tiba-tiba tanpa adanya niat sebelum belanja untuk membeli
kategori produk yang spesifik dan untuk memnuhi kebutuhan tertentu. Dalam data Point of Purchase Advertising Institute (POPAI) menjelaskan bahwa
sekitar 75% pembelian di supermarket dilakukan secara tidak terencana. Hal itu
bisa disebabkan berbagai macam faktor yakni sebagai
berikut:
a.
Karakteristik
Konsumen.
Karakteristik konsumen
mempengaruhi pembelian impulsive yakni gaya hidup bisa
mempengaruhi kebutuhan konsumen. Karena rasa gengsi dan Fear of Missing Out (FOMO) bisa membuat
seseorang membeli barang yang sedang trend. Sehingga terjebak pada perilaku
hedonism yang tidak membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Yang menganggap
bahwa keinginan menjadi titik kepuasan. Selain itu juga dipengaruhi oleh
gender, usia status pekerjaan dan pendidikan serta
karakteristik sosio-ekonomi yang mempengaruhi tingkat pembelian implusif.
b.
Karakteristik
Produk.
Karakteristik produk yang memiliki
kualitas di mana konsumen lebih memperhatikan kualitas dan nilai produk
daripada harga. Mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang dianggap baik.
c.
Karakteristik
Pemasaran.
Ketersediaan informasi secara
langsung berhubungan dengan produk yang dipasarkan. Pemasangan iklan, adanya
potongan harga menjadi daya Tarik tersendiri sehingga memberikan pengaruh
terhadap konsumen dalam hal pembelian.implusif.
Dengan
adanya gaya konsumen implusif sehingga harga tidak
mempengaruhi terhadap keputusan pembelian.
2.
Pengaruh
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Promosi ialah salah
satu jenis komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Definisi promosi
penjualan menurut American Marketing
Association (AMA) promosi merupakan upaya pemasaran yang bersifat media dan
non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen meningkatkan permintaan dari
konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Berdasarkan definisi tersebut
tujuan promosi yakni menyebarluakasn informasi sehingga bisa meningkatkan
penjualan.
Kotler menyatakan
bahwa untuk memastikan konsumen membeli produk dalam jumlah yang memadai,
perusahaan perlu memperkanalkan produk tersebut kepada mereka melalui proses
pemasaran. Salah satu cara yang efektif untuk
melakukan ini adalh melalui promosi. Promosi yang meliputi frekuensi penayangan
iklan yang tinggi atau sering, banyaknya postingan, potongan harga, buy 1 get 1, diskon untuk pemegang kartu anggota, serta pemberian hadiah
bagi konsumen yang loyal produk dapat mempegaruhi Keputusan pembelian. Hal ini
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
3.
Pengaruh
Kemudahan Transaksi Terhadap Keputusan Pembelian
Faktor kemudahan
terkait dengan operasional bertranksaksi secara online. Menurut Davis kemudahan
bertranksaski terdiri dari yang pertama, mudah digunakan (easy to use) yang
berarti suatu aplikasi harus mudah untuk digunakan sehingga pengguna tidak
merakan kesulitan dalam mengoperasikan. Kedua, mudah dipeljari (easy to learn)
aplikasi harus mudah untuk dipelajari sehingga pengguna mampu dengan mudah
berdaptasi atau memahami aplikasi tersebut. Ketiga, Jelas dan dimengerti (clear
and understandable) suatu aplikasi haru jelas dan dimengerti sehingga pengguna
mudah untuk menguasai penggunanaan aplikasi tersebut.Keempat, Dapat
dikendalikan (Controllabe) aplikasi harus mudah dikendaliakn atau dikontrol
artinya aplikasi dapat digunakan sesuai kebutuhan pengguna. Kelima, mudah
menjadi terampil (easy to become skillful) aplikasi harus mudah dimengerti sehingga
pengguna mudah untuk menguasi penggunaan aplikasi tersebut. Keenam, Fleksibel
(Flexibel) suatu aplikasi haruslah fleksibel. Artinya aplikasi dapat
disesuaikan dan digunakan kapan dan dimanapun. Jadi, kemudahan transaksi berupa
kemudahan dalam mencari produk khusus nya pengguna baru, kemudahan transaksi,
dan kemudahan mengakses berpengaruh bagi konsumen dalam memutuskan membeli
produk. Konsumen tidak perlu membuang waktu lama, pergi jauh dan bahkan
informasi mudah dalam mengakses membuat layanan semakin disukai.
4.
Pengaruh
Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian
Persepsi resiko
adalah dampak yang dirasakan ketika seseorang tidak memprediksikan atau memperkirakan keputusan
yang telah diambil. Persepsi resiko adalah penilaian seseorang terhadap subjek
yang berdampak negatif akan menimbulkan kekhawatiran
dengan resiko yang harus ditanggung (Scffman dan Kanuk, 2010). Persepsi resiko
konsumen seperti keterlambatan barang, ketidaksesuaian barang yang yang dipesan
atau kerusakan barang mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli produk.
Dengan demikian, upaya agar mengurangi risiko yakni dengan menggunakan strategi
komunikasi yang efektif dengan menyampaikan manfaat dan keunggulan produk dan
menampilkan ulasan positif dan testimony dari konsumen lain.
5.
Pengaruh
Kualitas Website Terhadap Keputusan Pembelian
Kualitas website adalah
sebuah alat atau instrument yang digunakan untuk menilai kegunaan, informasi
dan kualitas interaksi layanan dari sebuah situs website internet.
Kualitas website menggambarkan kapabilitas atau kemampuan online shop
untuk bisa memberikan layanan yang maksimal atas kebutuhan konsumen (Barnes dan
Vidgen, 2002; Siagan dan Cahyono, 2014). Website suatu Perusahaan harus mampu mempresentasikan
eksistensi Perusahaan secara nyata di mata pelanggan sehingga konsumen percaya dan
melakukan transaksi secara daring melalui website Perusahaan (Ghafiki dan
Setyorini, 2017). Kualitas website dapat diukur menggunakan metode Webqual 4.0
untuk menilai kegunaa (usability), kualitas
informasi (information quality), dan interaksi layanan (service
interaction quality). WebQual merupakan salah satu metode pengukuran
website yang dikembangkan oleh Barnes da Vidgen. weQual
menjadi pengukur paling sering digunakan dalam mengukur kualitas website
berdasarkan persepsi pengguna atau pengunjung (Kuat dkk, 2014; Napitupulu,
2016). Dimensi atau sub variabel dari webQual disusun berdasarkan tiga
area utama (Ghafiki dan Setyorini, 2017) yaitu :
a. Usability mencakup
desain dan kegunaan website, termasuk tampilan website, kemudahan penggunaan, kualitas
gambar yang ditampilkan kepada pengguna.
b.
Information
Quality meliputi
kualitas dan relevansi konten website untuk keperluan atau kebutuhan pengguna
misalnya jumlah akurasi, konteks, format dan relevansi informasi.
c. Service Interaction Quality menilai kualitas layanan interaksi yang diberikan
atau dtawari oleh situs web untuk pengguna. Bagian ini dibagi menjadi trust dan
empati. Misalnya masalah tentang transaksi, keamanan informasi, pengiriman produk,
komunikasi dengan pemilik website.
Kualitas
website dari suatu aplikasi e commerce mempengaruhi keputusan pembelian
seseorang. Informasi yang detail, kemudahan bertransaksi dan desain yang menarik
dapat menarik atau memotivasi seseorang untuk membeli. Dampak kualitas website akan Keputusan pembelian secara online bergantung pada baik
atau buruknya tampilan website (Minarti, 2020). Hasil penelitian ini sesuai
dengan hasil penelitian Zulfa dan Hidayati (2018), Chotimah (2018) dan
Sekarpramudita dan Luqman (2020).
KESIMPULAN
Penelitian
ini menyimpulkan bahwa beberapa faktor berpengaruh terhadap keputusan pembelian
melalui e-commerce, yaitu promosi, kemudahan transaksi, persepsi risiko, dan
kualitas website. Promosi berperan signifikan karena dapat meningkatkan
keterikatan dan minat konsumen. Kemudahan transaksi membuat konsumen lebih
nyaman dan tertarik berbelanja. Persepsi risiko juga memainkan peran penting
karena kekhawatiran terkait barang dapat memengaruhi minat pembelian. Kualitas
website meningkatkan kepercayaan konsumen dengan memberikan pengalaman belanja
yang informatif dan menarik. Sebaliknya, persepsi harga tidak memberikan
pengaruh signifikan pada keputusan pembelian, mungkin karena konsumen lebih
mempertimbangkan aspek kualitas produk dan kepercayaan.
BIBLIOGRAFI
Alghifari dan
Rahayu. 2021. Pengaruh diskon, kualitas website, persepsi resiko dan
kepercayaan terhadap Keputusan pembelian pada online shop shopee: studi pada
mahasiswa universitas Muhammadiyah purwokerto. Jurnal Manajemen. Vol 15 No 2.
Banusetyo, Putra,
Digdowiseiso. 2023. Pengaruh Kualitas Website, Kualitas Informasi, Kepercayaan
Pembeli Terhadap Keputusan Pembelian Pada Online Shop Di DKI Jakarta.
Management Studies And Entrepreneurship Journal. Vol 4
(6) 2023.
Ihsan, Rezki, dan
Alamsyah.2019. Pengaruh Kualitas Website Pada Keputusan Pembelian Pada Situs
Shopee Menggunakan Metode Webqual 4.0. Indonesian Journal On
Compuer And Information Technology. Vol 4 No 1 Mei 2019
Jamaludin, Arifin,
Hidayat. 2015. Pengaruh Promosi Online Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Adminitrasi Bisnis. Vol 21 No 1
Kotler, P. & K. L. K. (2017). Manajemen Pemasaran.
Afolo, S. C. M., & Dewi, N. N. S. R. T. (2022). Minat
Mahasiswa Akuntansi Untrim Sebagai Pengguna E-Wallet Dengan Mempertimbangkan
Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan, Dan Persepsi Kepercayaan. In KRISNA:
Kumpulan Riset Akuntansi (Vol. 13, Nomor 2). https://doi.org/10.22225/kr.13.2.2022.267-277
Darmansah, A., & Yosepha, S. Y. (2020). Pengaruh Citra
Merek Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Aplikasi
Shopee Di Wilayah Jakarta Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen Unsurya,
1(1), 15–30.
Fabiana Meijon Fadul. (2019). Pengaruh Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi, Keamanan, Kemudahan, Terhadap Keputusan Pembelian Online
Dimedia Online Shop Dan Instagram.
Faradila, R. S. N., & Soesanto, H. (2016). Analisis
Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Manfaat terhadap Minat Beli
dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pengunjung Toko
Online berrybenka.com di Kalangan Mahasiswa Universitas Diponegoro). Jurnal
Studi Manajemen Organisasi, 13(2), 149.
https://doi.org/10.14710/jsmo.v13i2.13406
Fitriyah,
A. (2020). Pengaruh Promosi, Harga, Kualitas Informasi, dan Persepsi Risiko
Terhadap Keputusan Pembelian Online di Shopee.co.id (studi pada mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Gresik Angkatan Tahun 2019).
Hady’s
Utami, A. R. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan, Kepercayaan, Keamanan Dan
Persepsi Resiko Terhadap Minat Menggunakan E-Commerce. Prisma (Platform
Riset Mahasiswa Akuntansi), 1(6), 79–93.
Haryani, D. S. (2019). Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap
Keputusan Pembelian Online Di Tanjungpinang. Jurnal Dimensi, 8(2),
198–209. https://doi.org/10.33373/dms.v8i2.2155
Ihsan, dkk (2019). Pengaruh Kualitas website pada Keputusan
Pembelian pada Situs Shoppe. IJCIT Vol 4 no 1
Istanti, F. (2017). Pengaruh Harga, Kepercayaan, Kemudahan
Berbelanja dan E-Promosi Terhadap Keputusan Belanja Online di Surabaya. Jurnal
Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya, 4(1), 14–22.