PENGARUH BUDAYA ORGANISASI,
MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Fanny
Nurfadillah
Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Riyadlul 'Ulum, Indonesia
fannynurfadillah@gmail.com
Keywords |
Abstract |
Employee
Performance, Motivation, Organizational Culture, Work Environment. |
The objectives
of this research were find out and analyse organizational culture,
motivation, work environment and employee
performance at Tasikmalaya Agriculture Departement Office. And the influence
of organizational culture, motivation and work environment on employee
performance at Tasikmalaya Agriculture Departement Office. The research
method used in this research is Survei methods, while the type of data used
in this research is primary and secondary data. The object of this research
is employee of
Tasikmalaya Agriculture Department, with using censuss sampling
method. Where the survey was employee of Tasikmalaya Agriculture
Department. Analysis technique used
path analysis and hypothesis testing. The results of this testing proved
that a Simutaneous and Partial at organizational culture,
motivation and work environment are significant influences on employee
performance at Tasikmalaya Agriculture Departement. |
Kata Kunci |
Abstrak |
Budaya
Organisasi, Kinerja Pegawai,
Lingkungan Kerja, Motivasi |
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis budaya organisasi,
motivasi, lingkungan kerja dan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten
Tasikmalaya. Serta pengaruh budaya organisasi, motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey,
sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Objek penelitian ini adalah Pegawai PNS di Dinas Pertanian
Kabupaten Tasikmalaya, dengan teknik penarikan sampel menggunakan metode
sampel Jenuh (sensus). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
jalur (path analysis) dan pengujian
hipotesis. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa secara simultan dan parsial
budaya organisasi, motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya |
Corresponding
Author:
Fanny Nurfadillah
fannynurfadillah@gmail.com
PENDAHULUAN
Peran sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan sangatlah penting, karena sumber daya manusia
ini memiliki fungsi utama sebagai subyek dalam mengelola berbagai sumber daya
yang lain agar dapat memiliki suatu nilai yang lebih dan bermanfaat(Sudaryo et al., 2019). Saat ini satu masalah yang masih banyak dihadapi
yaitu masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dan bagaimana cara menanganinya. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia diperlukan pendidikan yang baik, adanya fasilitas sosial yang
mendukung, lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian dan pengembangan yang
berkelanjutan(Mardhiyah et al.,
2021). Saat ini, tugas utama yang di hadapi adalah bagaimana menciptakan Sumber
Daya Manusia yang efektif dan efisien serta dapat bekerja secara optimal untuk
mewujudkan tujuan dari suatu Organisasi ataupun perusahaan.
Pengelolaan sumber
daya manusia di maksudkan agar suatu perusahaan mampu untuk menyatukan persepsi
atau cara pandang karyawan dan pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
antara lain dengan memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan
koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin pada bawahannya,
jangan sampai kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan
mengalami penurunan(Pratama & Elistia,
2020). Hal ini perlu dibenahi demi pencapaian yang diinginkan oleh perusahaan.
Penguatan kinerja karyawan adalah salah satu yang harus dilakukan. Beberapa
faktor yang diprediksi dapat meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah
budaya organisasi, motivasi dan lingkungan kerja(Ong & Mahazan,
2020)
Layaknya di dalam perusahaan, di dalam
pemerintahan seperti Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya budaya organisasi,
motivasi kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan juga sangat diperhatikan
agar kinerja dinas pemerintahan itu sendiri tetap maksimal(Analisa & RAHARDJO, 2011). Namun fenomena
yang terjadi pada Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya berkaitan dengan budaya
organisasi permasalahan yang seringkali dihadapi adalah disiplin Pegawai Negeri
Sipil yang secara umum masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari beberapa
pegawai yang belum menyatu atau berbaur dengan sesama pegawai lainnya. Selain
itu, terdapat banyaknya pegawai yang mengeluh mengenai ketidaknyamanan dan
ketidakpuasan dalam pekerjaan membuat mereka tidak termotivasi dalam melakukan
pekerjaan(NURFADILLAH, 2019). Demikian pula
bahwa lingkungan kerja di organisasi masih belum tertata rapi, hal ini dapat
dilihat dari tata letak fasilitas kantor yang masih berantakan serta ruang
kantor yang kurang bersih(Apriliani et al., 2021). Tentu saja
kondisi tersebut dikhawatirkan akan berdampak terhadap
rendahnya motivasi kerja yang akan berakibat pada lemahnya kinerja.
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka peneliti terdorong untuk mengangkat permasalahan ini
dalam bentuk usulan penelitian dengan judul Analisis Faktor Budaya Organisasi,
Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Sensus Pada Dinas
Pertanian Kabupaten Tasikmalaya).
METODE PENELITIAN
Sugiyono
(2011:6)menjelaskan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu(Cahyani
& Sitohang, 2016). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode survey, metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari
tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test,
wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam
eksperimen).
Dalam
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pekerja dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Tasikmalaya yang berlokasi di Komplek Perkantoran Kabupaten Tasikmalaya, Jl. Bojongkoneng,
Sukaasih, Singaparna, Sukaasih, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat 46415.
Dengan ruang lingkup, budaya organisasi, motivasi, lingkungan kerja dan kinerja
karyawan.
Dalam penelitian
ini terdapat tujuh variabel, dimana enam varabel bebas (independent variable), yaitu budaya
organisasi (X1),
motivasi kerja (X2), lingkungan kerja (X3), dan variabel terikat (dependent variable) adalah kinerja
karyawan.
Teknik yang
digunakan menurut (Dhermawan
et al., 2012) adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan
analisis jalur (path analysis) adalah
untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) terhadap variabel Y (dependent variable), serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel
X. dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara
bersama-sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisis jalur adalah untuk
menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel
penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.
Berdasarkan
keterangan diatas, akan diterjemahkan sebuah diagram jalur dalam gambar :
Dari gambar diatas dapat
dijelaskan bahwa:
X1
= budaya organisasi
X2
= motivasi kerja
X3
= lingkungan kerja
Y
= kinerja karyawan
ɛ
= faktor lain yang tidak diteliti
r
r
r
ρ
ρ
ρ
ρ
X1 X3 X2 Y ɛ
Gambar
2
Model
Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Budaya
organisasi, Motivasi, Lingkungan kerja dan Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian,
Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya
Berdasarkan nilai yang diperoleh dari analisis terhadap
tanggapan responden atas Budaya
Organisasi pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 7.699 yang berada
dalam klasifikasi baik. Dinas
Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya telah menumbuhkan budaya
organisasi melalui inisiatif dalam bekerja, tolerasi terhadap tindakan yang
berisiko, mempunyai arah organisasi yang jelas, dapat berkerjasama, mendapatkan
dukungan dari atasan, memiliki tingkat pengawasan yang baik, tingkat
identifikasi dengan kemampuan, keadilan system imbalan, memiliki tingkat
toleransi terhadap konflik yang terjadi dan memiliki pola komunikasi yang jelas(Rahmatunisa,
2023).
Selanjutnya,
berdasarkan nilai yang diperoleh dari analisis terhadap tanggapan responden
atas motivasi pada Dinas Pertanian, Tanaman
dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya adalah sebesar 4.772 yang berada dalam
klasifikasi baik. Dinas Pertanian,
Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya telah memberikan motivasi kepada
pegawainya, lewat motivasi yang jelas, kepentingan yang memotivasi pekerjaan,
memiliki komunikasi yang baik dengan pegawai, menyesuaikan komunikasi,
memberikan dukungan fasilitas untuk kelancaran kerja dan koordinasi team work yang baik.
Selanjutnya,
berdasarkan nilai yang diperoleh dari analisis terhadap tanggapan responden
atas lingkungan kerja pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten
Tasikmalaya adalah sebesar 4.682 yang berada dalam klasifikasi baik. Oleh
karena itu dapat dijelaskan bahwa Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten
Tasikmalaya memiliki lingkungan kerja yang baik melalui penerangan yang cukup
terang, suhu udara yang pas, lingkungan kerja yang tenang dan tidak bising,
penggunaan warna tidak menyilaukan mata, ruang gerak untuk berkerja tidak
terlalu sempit dan selalu memperhatikan keselamatan kerja pegawai.
Selanjutnya, berdasarkan nilai yang diperoleh
dari analisis terhadap tanggapan responden atas Kinerja Pegawai pada Dinas
Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya adalah sebesar 4.772 yang berada
dalam klasifikasi baik. Dari hasil tanggapan tersebut dapat disimpulkan bahwa
secara umum Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya memiliki Kinerja
Pegawai yang baik lewat mengerjakan pekerjaan dengan sangat teliti, mampu
bekerja sesuai target, tepat waktu dalam bekerja, menggunakan sumber daya yang
dimaksimalkan sebaik mungkin, mempu berinovasi dalam bekerja dan bertanggung
jawab pada pekerjaan.
Pengaruh
Secara Simultan Budaya Organisasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
Untuk mengetahui pengaruh secara
Simultan Budaya Organisasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya dilakukan proses
perhitungan dengan menggunakan program SPSS V.20 dengan hasil sebagai berikut :
ɛ Gambar
4.1 Koefisien Jalur Struktur hubungan Antara Variabel X1, X2,
X3 danY rx2x3 = 0,514 rx1x2 = 0,468 rx1x3 =0,414 (X3) (Y) (X1) (X2) ρyx3
= 0,376 ρyx2
= 0,411 ρyx1
= 0,318 ρy
Tabel 4.5
Pengaruh X1, X2dan X3terhadap Y
Variabel |
Pengaruh
Langsung dan Tidak Langsung |
Pengaruh |
X1
terhadap Y |
|
|
Pengaruh
langsung |
|
0,1011 |
Pengaruh Tidak Langsung X2 |
|
0,0612 |
Pengaruh Tidak Langsung X3 |
|
0,0495 |
Total
pengaruh X1 Terhadap Y
0,2118 |
||
X2 Terhadap Y |
||
Pengaruh Langsung |
|
0,1689 |
Pengaruh Tidak Langsung X1 |
|
0,0612 |
Pengaruh Tidak Langsung X3 |
|
0,0794 |
Total Pengaruh X2 Terhadap Y |
0,3095 |
|
X3 Terhadap Y |
||
Pengaruh Langsung |
|
0,1414 |
Pengaruh Tidak Langsung X1 |
|
0,0495 |
Pengaruh Tidak Langsung X2 |
|
0,0794 |
Total
pengaruh X3 Terhadap Y
0,2703 |
||
Total Pengaruh X1, X2
dan X3 terhadap Y
0,7916 |
||
Total Pengaruh Variabel lain terhadap
Y
0,2084 |
Hasil
perhitungan SPSS Versi 20.0 diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
menunjukan besarnya Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
secara simultan, yaitu sebesar 0,792 atau 79,2%. Artinya 79,2%
variabilitas variabel Kinerja pegawai dipengaruhi secara simultan oleh variabel
bebas yang dalam hal ini adalah budaya organisasi, motivasi yang baik dan
lingkungan kerja yang nyaman. Sedangkan pengaruhi variabel lainnya (faktor
residu) terhadap kinerja pegawai selain budaya organisasi, motivasi dan
lingkungan kerja adalah sebesar 20,8 %.
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS
versi 20.0, diperoleh nilai Fhitung sebesar 25,608 dan Ftabel sebesar
2,651 sehingga Fhitung > Ftabel (25,608 > 2,651)
dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat α
= 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel
dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya
adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya budaya organisasi, motivasi dan
lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketika perusahaan memperhatikan budaya
organisasi, motivasi dan lingkungan kerja maka akan
dapat mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawai agar lebih baik lagi perlu ditunjang dengan pembentukan budaya
organisasi, pemberian motivasi dan lingkungan kerja yang nyaman. Dengan budaya
organisasi, motivasi dan lingkungan kerja yang diterapkan perusahaan, maka
dapat mengarahkan kemampuan, keahlian dan keterampilannya dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban, dan akan berdampak pada kinerja
pegawai yang lebih baik lagi.
Pengaruh Secara parsial Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan
Tasikmalaya.
Berdasarkan
pengolahan data menggunakan SPSS versi 20.0, besar pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya, koefisien
beta (ß) atau koefisien standar (standarized
coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan
Tasikmalaya adalah sebesar 0,318. Sedangkan total pengaruh Budaya organisasi (X1)
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
sebesar 0,2118 atau 21,18%. Dengan pengaruh langsung X1
terhadap Y sebesar 0,1011 atau 10,11% dan pengaruh tidak langsung X1
terhadap Y melalui X2 sebesar 0,0612 atau 6,12% serta pengaruh tidak
langsung X1 terhadap Y melalui X3 sebesar 0,0495 atau
4,95%. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial budaya organisasi berpengaruh
positif terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan
Tasikmalaya.
Untuk
menguji hipotesis pengaruh secara parsial Budaya Organisasi (X1)
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
dilakukan dengan menggunakan uji t. berdasarkan uji hipotesis dengan uji t pada hasil perhitungan SPSS 20.0 yang
tersaji pada Tabel Coefficient untuk
variabel budaya organisasi diperoleh nilai thitung
sebesar 2,446 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,015 < (𝒶 = 0,05), yang artinya bahwa
Budaya Organisasi (X1) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Pegawai(Y).
Dengan
demikian, Budaya organisasi pada
hakekatnya merupakan salah satu unsur pendukung dalam meningkatkan kinerja
pegawai. Budaya organisasi menjadi salah satu pedoman kerja untuk meningkatkan
kinerja pegawai menjadi lebih optimal. Pernyataan tentang pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai mengacu pada definisi yang dikemukakan oleh
(Nurraeda et al., 2020)Budaya kerja meresap
dalam kehidupan organisasi dan selanjutnya mempengaruhi setiap kehidupan
organisasi. Oleh karena itu, budaya kerja berpengaruh sangat besar pada
aspek-aspek fundamental dari kinerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Jamaluddin, Rudi Salam,
Harisman Yunus & Haedar Akib (2017), hasil penelitian ini menunjukan
bahwa Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai Pada
Kantor Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Pengaruh
Secara parsial Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman
dan Pangan Tasikmalaya.
Berdasarkan pengolahan data
menggunakan SPSS versi 20.0, besar pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya koefisien beta (ß)
atau koefisien standar (standarized
coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh Motivasi
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
adalah sebesar 0,411. Sedangkan total pengaruh motivasi (X2)
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
sebesar 0,3095 atau 30,95%. Dengan pengaruh langsung X2
terhadap Y sebesar 0,1689 atau 16,89% dan pengaruh tidak langsung X2
terhadap Y melalui X1 sebesar 0,0612 atau 6,12% serta pengaruh tidak
langsung X2 terhadap Y melalui X3 sebesar 0,0794 atau
7,94%. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial motivasi berpengaruh positif
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya.
Untuk
menguji hipotesis pengaruh secara parsial Motivasi (X2) terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya dilakukan
dengan menggunakan uji t. berdasarkan uji hipotesis dengan uji t pada hasil perhitungan SPSS 20.0 yang
tersaji pada Tabel Coefficient untuk
variabel diskon diperoleh nilai thitung
sebesar 4,592 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,000 < (𝒶 = 0,05), yang artinya bahwa
Motivasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai(Y).
Dengan
demikian, Motivasi sangat mempengaruhi kinerja pegawai. Seperti teori yang
dikemukakan ahli bahwa tujuan motivasi menurut Hasibuan (2011) yang dikutip (Notoatmodjo,
2005) mengemukakan bahwa motivasi didalam suatu
organisasi mempunyai maksud dan tujuan yang sangat luas dalam rangka
pengembangan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dari pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa motivasi diberikan oleh sebuah organisasi guna merangsang dan
menggerakkan kemampuan bekerja sehingga kinerja
meningkat.
Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Muslih, 2012)robbins dimana hasil
penelitian menunjukan Motivasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja
Pegawai di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional III Malang.
Pengaruh
Secara parsial Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian,
Tanaman dan Pangan Tasikmalaya.
Berdasarkan pengolahan data
menggunakan SPSS versi 20.0, besar pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya koefisien beta
(ß) atau koefisien standar (standarized
coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh Lingkungan
kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan
Tasikmalaya adalah sebesar 0,376. Sedangkan total pengaruh Lingkungan Kerja (X3)
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
sebesar 0,2703 atau 27,03%. Dengan pengaruh langsung X3
terhadap Y sebesar 0,1414 atau 14,14% dan pengaruh tidak langsung X3
terhadap Y melalui X1 sebesar 0,0495 atau 4,95% serta pengaruh tidak
langsung X3 terhadap Y melalui X2 sebesar 0,0794 atau
7,94%. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial Lingkungan Kerja berpengaruh
positif terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan
Tasikmalaya.
Untuk
menguji hipotesis pengaruh secara parsial Lingkungan Kerja (X3)
terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Tasikmalaya
dilakukan dengan menggunakan uji t. berdasarkan uji hipotesis dengan uji t pada hasil perhitungan SPSS 20.0 yang
tersaji pada Tabel Coefficient untuk
variabel Lingkungan Kerja diperoleh nilai thitung
sebesar 3,203 dengan tingkat signifikansi t sebesar 0,003 < (𝒶 = 0,05), yang artinya bahwa
Lingkungan Kerja (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Pegawai(Y).
Dengan
demikian, Lingkungan kerja merupakan faktor
penting dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk para pegawai dalam
melaksanakan tugasnya. Para pegawai membutuhkan lingkungan kerja yang sehat,
aman dan nyaman dalam berkerja. Menurut (Priyatmo, 2018) menyatakan bahwa: rasa nyaman
dalam berkerja akan memberikan dampak positif bagi karyawan yaitu karyawan kan
merasa puas dengan lingkungan kerja yang diberikan perusahaan sehingga mampu
meningkatkan kinerjanya.
Dari pendapat tersebut dapat dilihat pengaruh dari lingkungan
kerja terhadap kinerja pegawai. Dimana lingkungan kerja yang nyaman akan mampu
meningkatkan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Daniel Surjosuseno (2015), Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan
kerja yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Pada Bagian
Produksi UD Pabrik Ada Plastik(Nabawi, 2019).
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi pada
Dinas Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya tergolong dalam
klasifikasi yang baik. Selain itu, motivasi pegawai di dinas
tersebut juga berada pada tingkat yang baik. Lingkungan kerja di Dinas
Pertanian, Tanaman dan Pangan Kabupaten Tasikmalaya juga dinilai baik, yang
berkontribusi positif terhadap kinerja pegawai. Secara keseluruhan, kinerja
pegawai di dinas tersebut masuk dalam kategori baik.
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa Budaya Organisasi, Motivasi, dan
Lingkungan Kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, baik
secara simultan maupun parsial.
BIBLIOGRAFI
Analisa, L. W., & Rahardjo, M. (2011). Analisis
Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang). Universitas Diponegoro.
Apriliani, F., Fewidarto, P. D., & Indrawan, P. (2021).
Implementasi Budaya 5r Sebagai Upaya Peningkatan Perawatan Fasilitas Dan
Melatih Kedisiplinan Personal Di Lksa Kota Bekasi. Jurnal Gama Societa, 5(1),
113.
Cahyani, F. G., & Sitohang, S. (2016). Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen (Jirm), 5(3).
Dhermawan, A., Sudibya, I. G. A., & Utama, I. W. M.
(2012). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, Dan Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan
Kewirausahaan, 6(2), 173184.
Mardhiyah, R. H., Aldriani, S. N. F., Chitta, F., &
Zulfikar, M. R. (2021). Pentingnya Keterampilan Belajar Di Abad 21 Sebagai
Tuntutan Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lectura: Jurnal Pendidikan,
12(1), 2940.
Muslih, B. (2012). Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Di Pt Sang Hyang Seri (Persero) Regional Iii
Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(4), 799810.
Nabawi, R. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja
Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 2(2), 170183.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan.
Nurfadillah, F. (2019). Pengaruh Budaya Organisasi,
Motivasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Sensus Pada Dinas
Pertanian Kabupaten Tasikmalaya). Universitas Siliwangi.
Nurraeda, N., Surati, S., & Wahyulina, S. (2020).
Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Dan Team Kerja Terhadap Komitmen Organisasional
Dan Kinerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Utara. Media Bina
Ilmiah, 14(11), 35093524.
Ong, J. O., & Mahazan, M. (2020). Strategi Pengelolaan
Sdm Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Berkelanjutan Di Era Industri 4.0. Business
Economic, Communication, And Social Sciences Journal (Becoss), 2(1),
159168.
Pratama, G., & Elistia, E. (2020). Analisis Motivasi
Kerja, Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Dimediasi Kepuasan Kerja Pada Angkatan Kerja Generasi Z. Jurnal
Ekonomi: Journal Of Economic, 11(02).
Priyatmo, C. L. (2018). Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Mediasi Kepuasan Kerja. Jurnal
Ekonomi, 9(1), 1321.
Rahmatunisa, R. D. (2023). Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Penelitian Pada Pegawai
Negeri Sipil Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan Kota Tasikmalaya).
Universitas Siliwangi.
Sudaryo, Y., Aribowo, A., & Sofiati, N. A. (2019). Manajemen
Sumber Daya Manusia: Kompensasi Tidak Langsung Dan Lingkungan Kerja Fisik.
Penerbit Andi.