ANALISIS PENERAPAN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (TEMA KEWIRAUSAHAAN) KELAS IV SEKOLAH DASAR
NEGERI 15 SUNGAI RAYA
Nurul
Isza1, Dessy Setyowati2, Yuni Listiarini3
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, Indonesia123
nurulisza0@icloud.com1, dessysetyowati@unukalbar.ac.id2, yuni.yunie.200219@gmail.com3
Keywords |
Abstract |
Independent
Curriculum, Project for Strengthening Pancasila Student Profiles |
This research
aims to determine the implementation of the project to strengthen the profile
of Pancasila students in the independent curriculum and to analyze the
results of the project module strengthening the entrepreneurship theme at the
Negeri 15 Sungai Raya Elementary School. The research method used was
descriptive qualitative, research participants included class IV A and IV B
teachers and the principal of the Negri 15 Sungai Raya Elementary School.
Data collected through interviews, module analysis and documentation in July
2024. The results of the research show that implementing the project to
strengthen the profile of Pancasila students on the theme of entrepreneurship
at the Negeri 15 Sungai Raya Elementary School involves planning,
implementation and implementation. |
Kata Kunci |
Abstrak |
Kurikulum
Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila |
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui penerapan projek penguatan profil pelajar
Pancasila dalam kurikulum merdeka serta menganalisis hasil dari modul projek
penguatan tema kewirausahaan di Sekolah Dasar Negri 15 Sungai Raya. Metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, partisipan penelitian
meliputi guru kelas IV A dan IV B dan kepala Sekolah Dasar Negri 15 Sungai
Raya. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, analisis modul dan dokumentasi
pada bulan juli 2024. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pada penerapan
projek penguatan profil pelajar Pancasila pada tema kewirausahaan di Sekolah
Dasar Negri 15 Sungai Raya melibatkan perencanan, penerapan dan pelaksanaan. |
Corresponding
Author:Nurul Isza
nurulisza0@icloud.com
PENDAHULUAN
Kurikulum
merupakan suatu kerangka menyeluruh yang mencakup tujuan pembelajaran, materi
pelajaran, alat peraga, dan metode yang disusun untuk mengatur kegiatan
pendidikan menuju tercapainya tujuan akademik tertentu. Sesuai dengan pedoman
yang digariskan dalam Peraturan Nomor 20 Tahun 2003, kurikulum untuk setiap
satuan pendidikan dikembangkan dan disusun oleh pemerintah. Kurikulum dirancang
dengan mempertimbangkan berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, dengan memperhitungkan
inovasi teknologi, keragaman dan potensi lingkungan belajar, cita-cita
Pancasila, serta bakat, kecerdasan, dan minat peserta didik (Gumilar
et al., 2024).
Urgensi
pelaksanaan kurikulum merdeka pada kurikulum Merdeka belajar mengembangankan
kurikulum merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kurikulum merdeka muncul sebagai akibat dari hilangnya orientasi pendidikan itu
sendiri. Untuk mencapai tujuan menumbuhkan keberanian dan kemandirian berpikir
secara mandiri, kurikulum merdeka harus diterapkan de-ngan tujuan menumbuhkan
sikap keingintahuan yang tinggi, percaya diri, optimistis, memberikan kebebasan
berpikir, dan belajar untuk menerima baik kesalahan maupun keberhasilan (Marlina,
2022).
Kurikulum
Merdeka menggabungkan beberapa perubahan dari kurikulum 2013, diantaranya ialah
penggabungan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) juga Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
jadi satu pelajaran yang disebut IPAS. Target dari integrasi ini ialah supaya
memberi peluang pada peserta didik untuk memahami komponen sosial dan
lingkungan hidup secara bersamaan. Sementara Bahasa Inggris tersedia sebagai
mata pelajaran pilihan dan Seni diklasifikasikan sebagai mata pelajaran
keterampilan, pemikiran komputasional diintegrasikan ke dalam mata kuliah
Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS.
Dari
hasil observasi kecil yang peneliti sudah laksanakan mendapatkan informasi
bahwa Sekolah Dasar Negri 15 Sungai Raya melaksanakan kurikulum mandiri selama
tiga tahun dimulai pada tahun 2021. Pelaksanaan P5 merupakan komponen penting
dari kurikulum merdeka ini
Dan
pada penerpan projek P5 SD Negri 15 Sungai Raya mengambil tema kewirausahaan,
P5 tersebut kadang dilaksanakan pada sistem blok dan
juga pada sistem 1 minggu sekali tepatnya terjadwal di hari sabtu. Sekolah yang
menerapkan ide ini dapat menggunakan enam komponen profil siswa Pancasila
sebagai standar atau panduan. Guru dapat menciptakan
hubungan yang efektif dengan siswa di kelas dan menjamin bahwa proses
pembelajaran mengikuti rencana dengan menerapkan profil siswa Pancasila. Hal
ini akan membantu pendidik menciptakan model
pengajaran yang sesuai untuk kelas. P5 adalah program belajar bebas yang ideal
supaya memberikan pelajar waktu lebih untuk mengembangkan bakat dan kreatifitas
mereka. Penelitian ini penting bagi kemampuan peneliti untuk melakukan analisis
yang lebih mendalam dan mencapai tujuan untuk memahami dan menguraikan
penerapan pembelajaran berbasis proyek dengan tujuan meningkatkan profil
mahasiswa Pancasila (P5).
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah metode kualitatif. Penelitian
ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
analisis data.. Pertama, penyusunan rancangan awal
penelitian dilakukan untuk memastikan kerangka kerja yang jelas. Setelah itu,
lokasi penelitian dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaian dan
aksesibilitasnya. Pengurusan izin penelitian menjadi langkah berikutnya, di
mana peneliti memperoleh persetujuan untuk melaksanakan studi di lapangan.
Selanjutnya, investasi lapangan dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang
konteks penelitian dan menyempurnakan rencana penelitian yang ada. Peneliti
kemudian memilih dan berinteraksi dengan subjek serta informan yang relevan,
sambil menyiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan
data (Achjar
et al., 2023).
Pada
tahap kedua, peneliti mulai memasuki lapangan dan aktif terlibat dalam berbagai
kegiatan yang relevan. Data dikumpulkan melalui wawancara yang disesuaikan
dengan fokus pada dimensi penerapan profil pelajar Pancasila, permasalahan yang
dihadapi dalam implementasinya, serta tema proyek yang diterapkan dalam
kurikulum merdeka (Suprapti,
2023). Selanjutnya, peneliti menganalisis penerapan
proyek P5 (Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di sekolah, termasuk pelaksanaan
tema proyek yang dilakukan dalam berbagai kurikulum merdeka.
Tahap
ketiga melibatkan analisis data yang telah dikumpulkan. Data direduksi dan
ditampilkan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. Langkah selanjutnya adalah
mengambil kesimpulan dan melakukan verifikasi terhadap hasil analisis, diikuti
dengan meningkatkan keabsahan hasil penelitian. Terakhir, narasi hasil analisis
disusun untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai temuan penelitian (Wijaya,
2020).
Untuk
wawancara, kisi-kisi pedoman disusun berdasarkan fokus pada kesiapan guru,
permasalahan yang dihadapi dalam penerapan P5, tema proyek yang dipilih, dan
pelaksanaan proyek dalam kurikulum merdeka. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara yang mendalam dengan para informan (Aida
et al., 2024).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan
Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar
Berlandaskan
wawancara dengan pengajar atau guru kelas dan beberapa sumber informan mengenai
kurikulum merdeka di SD Negri 15 Sungai Raya ini sudah berjalan dengan baik dan
penerapannya sudah berjalan 3 tahun. Untuk tahap awal pada penerapan kurikulum
merdeka guru diwajibkan terlebih dahulu untuk mengikuti seminar implementasi
kurikulum merdeka atau (IKM) agar memudahkan pemahaman guru dan memberikan
wawasan yang mendalam untuk para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka (Irawan,
2023).
Pada
kurikulum merdeka diterapkan di Sekolah Dasar Negri 15 Sungai Raya ini
bertahap-tahap dengan awal penerapan di kelas tiga dan empat selama kurang
lebih berjalannya satu setengah tahun dulu dan sekarang mulai diterapkan di
semua kelas.
Oleh
sebab itu dimana para guru dituntut supaya agar lebih memahami secara mendalam
tentang pelaksanaan kurikulum merdeka agar nantinya penerapan bisa berjalan
dengan semaksimal mungkin(FITRIANI,
n.d.) . Seperti halnya guru dituntut harus lebih bisa
kreatif dan berinovatif agar pada penerapan pelaksanaan kurikulum merdeka
berlangsung tidak membuat peserta didik membosankan, dan juga pada penerapan
kurikulum di SD Negri 15 Sungai Raya para pendidik juga merencanakan
pelaksanaan program projek P5 yaitu projek pengauatan profil pelajar pancasila
agar memaksimalkan berjalannya kurikulum merdeka. Seperti halnya yang
disampaikan oleh (Sutanto,
2022) bahwa Kurikulum pembelajaran mandiri menjamin
kebebasan belajar. Maka pengajar memerlukan strategi untuk mempraktikkannya.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu taktik tersebut. Melalui
proyek atau studi kasus, siswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang
telah diperolehnya. P5 ialah nama yang diberikan untuk
upaya ini. Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut bersifat multidisiplin dan
lintas disiplin. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat melihat
suatu masalah dan kemudian menemukan solusi praktis untuk masalah tersebut (PRAJATI
& Fardani, 2023).
Tujuan
dari penerapan Kurikulum Merdeka di SD Negeri 15 Sungai Raya, khususnya dengan
proyek P5, adalah untuk mengembangkan minat dan keterampilan siswa. Program ini
bertujuan untuk membentuk kedisiplinan siswa sekaligus menumbuhkan kreativitas
dan daya cipta mereka. Selain itu, memotivasi anak-anak untuk memperhatikan
lingkungan sekitar dan mencari jawaban atas permasalahan. Profil Siswa
Pancasila, evaluasi, dan proyek pembelajaran P5 merupakan tiga bagian yang
saling terkait dari Kurikulum Merdeka. P5, sebuah inisiatif yang dimasukkan ke
dalam Kurikulum Merdeka, Tujuannya adalah untuk meningkatkan Profil Mahasiswa
Pancasila (Hidayati
et al., 2024). Dalam kerangka ini, kegiatan
ekstrakurikuler berbasis proyek diintegrasikan ke dalam program P5. Tujuan
proyek ini adalah untuk membantu mahasiswa Indonesia tumbuh sebagai individu
dan sebagai individu yang kompeten sesuai dengan Profil Mahasiswa Pancasila yang
didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Ada fleksibilitas dalam pelaksanaan
proyek P5 terkait dengan tema, kegiatan, materi, dan jadwal. Nilai-nilai dasar
inisiatif P5 meliputi komprehensif, kontekstual, berpusat pada siswa, dan
eksploratif (Ombili
et al., 2022).
Oleh
sebab itu, kurikulum merdeka bgian dari komponen projek P5yang Tujuannya adalah
untuk meningkatkan karakter dan kompetensi peserta didik sejalan dengan profil
siswa Pancasila.
Penerapan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Sekolah Dasar
Setelah
melakukan penelitian beserta wawancara, peneliti mengetahui informasi yang ada
di SD Negri 15 Sungai Raya bahwa pada pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah
tersebut rekan guru juga mempersiapkan dan mulai untuk menerapkan P5 tetapi
para pendidik masih menyesuaikan dengan rekan guru dan memulai
mengkoordinasikannya untuk penerapa projek P5 tersebut dan masih
mempertimbangkan tema-tema apa saja nantinya yang akan diambil pada saat
penerapan projek P5. Akan tetapi sebelum guru menerapkan projek P5 tentunya
pasti akan menyiapkan persiapan, guru melakukan
oersiaan P5 tema kewirusahaan dengan memperhatikan lingkungan sekitar dan yang
nantinya guru akan berupaya dalam melaksnakan program projek tersebut.
Kepala
sekolah juga bertanggung jawab untuk membantu guru dan siswa menjalankan
pembelajaran berbasis P5 tentang kewirausahaan (Fatah
& Zumrotun, 2023). Ini termasuk menyediakan
fasilitas dan sumber daya yang memadai, mengatur pelatihan atau workshop yang
relevan untuk guru, dan secara teratur melacak dan mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran. Siswa berkesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar dan
memperkuat karakter mereka dengan memperoleh ilmu melalui program Proyek
Penguatan Profil Siswa Pancasila. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, mereka
dapat meneliti topik-topik penting seperti teknologi, perubahan iklim,
penanggulangan terorisme, budaya, kewirausahaan, dan kehidupan demokrasi, serta
dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut (Kurniawan
& S Th I, 2017). Dengan SD Negri 15 Sungai Raya
menerapkan projek P5 dengan tema berwirausaha hal ini yang akan bertujun untuk
mengenalkan dasar kewirausahaan sejak dini, dengan melalui projek ini peserta
didik akan belajar mengembangkan serta pemahaman tentang nilai-nilai yang ada
pada inti kewirausahaan, seperti kerja keras, bekerja sama, dan kemampuan dalam
mengatasi tantangan. Selain itu juga
dengan adanya proje ini kan bertujuan untuk mendorong pemikiran kritis
pada peserta didik serta menaanamkan jiwa kemandirian dan menanamkan jiwa
kewirausahaan sejak dini (Ulandari
& Rapita, 2023).
Peneliti
memilih target pada peserta didik kelas IV sebab karena peserta didik telah
mencukupi usia yang memungkinkan untuk memahami
konsep-konsep yan termasuk nilai-nilai pada pancasila. Untuk melatih peserta
didik menghadapi kesulitan di masa depan, mereka berpartisipasi lebih aktif
dalam kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Mereka memiliki kemampuan untuk
menjadi mandiri dan bertanggung jawab, dan Mampu mengamalkan ajaran Pancasila
dalam aktivitas harian. Pelajar yang berperan sebagai peserta aktif dalam
proses pembelajaran dan berpartisipasi penuh dalam semua kegiatan akan merasakan manfaat dari pembelajaran berbasis proyek.
KESIMPULAN
Hasil
investigasi Analisis Kurikulum Merdeka, khususnya mengenai penerapan P5 di
kelas empat di Sekolah Dasar Negeri 15 Sungai Raya, menunjukkan bahwa, meskipun
ada beberapa kendala kecil, implementasi proyek telah berjalan dengan baik.
Selain itu, Sekolah Dasar Negeri 15 Sungai Raya telah menggunakan P5 selama
tiga tahun. Baru-baru ini, sekolah tersebut menerapkan Kurikulum Merdeka untuk
kelas satu hingga enam. Inisiatif tersebut difokuskan pada isu-isu yang
berkaitan dengan kehidupan berkelanjutan dan kewirausahaan.
Pada
penerapan projek P5 tema kewirausahaan di SD Negri 15 Sungai Raya pada kelas IV
melibatkan diskusi terlebih dahulu kepada kepal sekolah serta staff yang akan ikut bersangkutan, dengan penyusunan rencan
pembelajaran yang berdimensi gotong royong dan kreatif
Sejalannya
dengan penerapan projek P5 yang bertemakan berwirausaha pada peserta didik
kelas IV hal ini yang akan bertujun untuk mengenalkan dasar kewirausahaan sejak
dini, dengan melalui projek ini peserta didik akan belajar mengembangkan serta
pemahaman tentang nilai-nilai yang ada pada inti kewirausahaan, seperti kerja
keras, bbekerja sama, dan kemampuan dalam mengatasi tantangan. Selain itu juga dengan adanya
proje ini kan bertujuan untuk mendorong pemikiran kritis pada peserta didik
serta menaanamkan jiwa kemandirian dan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak
dini.
Faktor
pendukung penerapan pelaksanaan kurikulum merdeka di SD Negri 15 Sungai Raya
sangat didukung keras oleh pihak sekolah, orang tua / wali murid serta
masyarakat sekitar adanya pembelajaran berbasik projek P5, meskipun ada
beberapa faktor hambatan yang yang ditemui yaitu kurangnya pengetahuan
referensian projek P5 dari pusat pemerintah sekitar sehingga membuat guru
menciptakan kegiatan yang kreatif dan inovatif agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan, dan
berjalannya waktu membuat para guru sudah bisa beradaptasi dengan adanya projek
P5 dalam kurikulum merdeka.
BIBLIOGRAFI
Achjar, K. A. H., Rusliyadi, M., Zaenurrosyid, A., Rumata, N.
A., Nirwana, I., & Abadi, A. (2023). Metode Penelitian Kualitatif:
Panduan Praktis Untuk Analisis Data Kualitatif Dan Studi Kasus. Pt.
Sonpedia Publishing Indonesia.
Aida, S. M., Gutama, A., & Nita, C. I. R. (2024).
Analisis Implementasi Pembelajaran Seni Rupa Pada Kurikulum Merdeka Di Kelas Ii
Sekolah Dasar. Cendikia: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(8),
521–536.
Fatah, M. A., & Zumrotun, E. (2023). Implementasi Projek
P5 Tema Kewirausahaan Terhadap Kemandirian Belajar Di Sekolah Dasar. Attadrib:
Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 6(2), 365–377.
Fitriani, D. A. (N.D.). Manajemen Pembelajaran Kreatif Di
Smpn 3 Satu Atap.
Gumilar, G., Hidayati, F. R. N., Mindaryani, Y., Desstya, A.,
& Hidayati, Y. M. (2024). Pembelajaran Ipa Berbasis Etnosains Pada Materi
Struktur Tumbuhan Dan Fungsinya Di Sekolah Dasar. Eduproxima (Jurnal Ilmiah
Pendidikan Ipa), 6(2), 476–484.
Hidayati, A., Ibrahim, I., Asri, D., Imelda, I., & Wati,
I. P. (2024). Implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Di Mi
Ikhlasiyah Palembang. Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Agama Islam, 2(3),
18–34.
Irawan, C. M. (2023). Kurikulum Merdeka Dan Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Sebagai Solusi Menjawab Tantangan Sosial Dan
Keterampilan Abad-21. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Non Formal, 1.
Kurniawan, S., & S Th I, M. S. I. (2017). Pendidikan
Karakter Di Sekolah: Revitalisasi Peran Sekolah Dalam Menyiapkan Generasi Bangsa
Berkarakter. Samudra Biru.
Marlina, T. (2022). Urgensi Dan Implikasi Pelaksanaan
Kurikulum Merdeka Pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Ekonomi, 1(1), 67–72.
Ombili, H., Doloan, M. D., Rauf, S., Rahmat, A., &
Husain, R. (2022). Project Program Sekolah Untuk Mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila Melalui Literasi Kewirausahaan Di Sdn 29 Kota Selatan. Jurnal
Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 1(3), 75–79.
Prajati, R. W. D. N. U. R., & Fardani, D. N. (2023). Pelaksanaan
Pembelajaran Kurikulum Merdeka Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan
Budi Pekerti Kelas X Di Sman 1 Andong Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2023/2024.
Uin Surakarta.
Suprapti, S. (2023). Aktualisasi Profil Pelajar Pancasila
Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Di Sekolah Penggerak.
Sutanto, S. (2022). Buku Saku Mitra Pembangunan Paud
Dikdasmen. Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
Dan ….
Ulandari, S., & Rapita, D. D. (2023). Implementasi Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sebagai Upaya Menguatkan Karakter Peserta
Didik. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 8(2), 116–132.
Wijaya, H. (2020). Analisis Data Kualitatif Teori Konsep
Dalam Penelitian Pendidikan. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.